Kejar Cakupan, Kemenkes Gelar Program Imunisasi Ganda
Tantangannya, masih ada tenaga kesehatan yang takut efek samping jika diberikan suntikan imunisasi ganda.
BANDUNG, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Kesehatan mengejar ketertinggalan dalam cakupan imunisasi pada anak dengan menginisiasi program imunisasi kejar suntikan ganda.
Program yang bertujuan untuk meningkatkan cakupan imunisasi rutin lengkap pada anak yang menurun drastis selama pandemi COVID-19. Namun harapan itu bergantung kepada kesiapan tenaga kesehatan sebagai garda terdepan pelayanan.
Tenaga kesehatan harus mampu memberikan edukasi maupun sosialisasi terhadap masyarakat akan pentingnya suntikan Imunisasi ganda. Namun, tantangan yang dihadapi saat ini adalah masih ada tenaga kesehatan yang takut lantaran khawatir terhadap efek samping yang lebih berat.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dr. Rochady Hendra Setya Wibawa, pada kunjungan kerja Delegasi Kemenkes Ghana ke Bandung, Jawa Barat.
''Biasanya kalau ada suntikan ganda mereka mundur dua pekan, jadi tidak berani diberikan bersamaan karena takut efek samping. Padahal efek samping itu sebenarnya tidak ada, cuman mereka berasumsi sendiri atau self diagnosis,'' katanya pada hari Selasa (16/5) di Bandung.
Rochady menyebut yang terpenting dalam suntikan ganda adalah jenis vaksin yang diberikan lebih dari satu antigen. Misalnya PCV dengan Polio, yang tidak boleh jika jenis vaksin yang diberikan sama. ''Dari penelitian di beberapa negara, bahkan tiga kali suntikan dalam satu waktu sudah biasa, dan laporan efek sampingnya tidak ada, asal (vaksinnya) berbeda,'' katanya.
Direktur Pengelolaan Imunisasi, dr. Prima Yosephine, menyebut bahwa memang masih banyak tenaga kesehatan yang ragu atau takut melakukan suntikan imunisasi ganda. ''Memang tidak mudah (meyakinkan tenaga kesehatan), perlu berkali-kali untuk meyakinkan mereka, memutar video, itu salah satu kegiatan kita sambil mendorong dinas untuk ikut meyakinkan mereka,'' katanya.
Editor : Sabar Subekti
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...