Kejar Target Pajak, Kemenkeu Terapkan Filosofi Ayam Gemuk
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo, mengatakan, Kementerian Keuangan akan mengambil langkah-langkah perpajakan yang tidak mengganggu pertumbuhan ekonomi. Dia mengibaratkan, apabila dunia bisnis itu ayam, maka ayamnya harus digemukkan dulu untuk mendapatkan telur. Bukan dengan mengambil telurnya sebanyak mungkin hingga ayam tersebut kurus kerontang bahkan mati.
Mardiasmo mengemukakan hal ini ketika ditemui seusai menjadi pembicara pada konferensi yang diselenggarakan The Economist, hari ini (11/2), di Jakarta.
Mardiasmo mengakui, target penerimaan pajak sebesar Rp 1.300 triliun tahun 2015 memang cukup berat. Namun ia yakin hal itu dapat dicapai dengan prinsip kerja, kerja, kerja dari Presiden Joko Widodo.
Ia mengatakan Kemenkeu sedang mengkaji untuk mengubah sejumlah aturan main sehingga para wajib pajak, khususnya pengusaha, terbuka melaporkan penghasilannya.
"Kita ingin pengusaha semuanya terbuka melaporkan pajak, makanya kita perbaiki aturan main," kata Mardiasmo.
Namun, upaya untuk mendorong keterbukaan itu akan dilakukan tanpa membuat pengusaha merasa terganggu atau bahkan menjadi penghambat bagi pencapaian pertumbuhan ekonomi.
Mardiasmo menambahkan, pemerintah ingin agar pengusaha secara terbuka memberikan data yang dimiliki sehingga tidak ada yang ditutupi. Mardiasmo juga mengatakan pemerintah secara serius mengusahakan adanya pengampunan pajak lewat kebijakan amnesty pajak. Namun, hal ini, kata dia, masih harus dibicarakan dengan DPR sehingga UU Perpajakan mengalami revisi.
Selain amnesti pajak, pemerintah akan memberikan insentif-insentif baru bagi wajib pajak tertentu. Misalnya, bagi wajib pajak yang perusahaannya memberikan kontribusi besar terhadap penciptaan lapangan kerja serta kepada perusahaan yang tergolong pionir.
Editor : Eben Ezer Siadari
Zelenskyy Bertemu Para Pemimpin Eropa Saat Trump Segera Menj...
BRUSSLES, SATUHARAPAN.COM-Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, bertemu pada hari Rabu (18/12) deng...