Kejuaraan Atletik Dunia di Moskow Memukau Mata Dunia
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM - Usain Bolt dari Jamaika memenangkan lari 100 meter dengan catatan waktu 9,77 detik. Meskipun tidak memecahkan rekor yang pernah ia buat sebelumnya di tahun 2009 dengan catatan waktu 9,58 detik, ia mengaku cukup puas. Sedangkan, tiga medali emas untuk lompat jauh diraih oleh Brittney Reese asal Amerika Serikat. Lalu ditambah lagi dengan kemenangan tuan rumah Rusia pada hari Minggu itu merupakan hari yang luar biasa sebagai pembuka Kejuaraan Atletik Dunia di Moskow, Sabtu (11/8).
“Saya tidak bisa mengeluh” kata Bolt dengan gayanya yang rendah hati. “Kemarin adalah perlombaan yang baik. Saya ingin berlari lebih cepat tetapi saat semifinal kaki saya tidak dapat bertahan. Rasanya sakit.”
Dalam cuaca buruk disertai hujan deras sehingga membuat jalur tersebut menjadi licin dan lembab, mantan Juara Olimpiade Amerika Serikat, Justin Gatlin meraih medali perak pada kecepatan waktu 9,85 detik. Sedangkan medali perunggu untuk pelari asal Jamaika, Nesta Carter yang masuk pada kecepatan waktu 9,95 detik.
Pada gelanggang lompat jauh, Reese telah mencapai final di peringkat 12 dengan hasil akhir 6.57 meter, pelompat jauh yang berumur 26 tahun ini telah mencapai 7.01 meter untuk meraih hadiah utama.
“Saya pikir dengan tujuh meter itu saya hanya akan mendapatkan medali saja, saya tidak tahu bahwa saya akan mendapatkan medali emas,” kata Reese yang juga telah memenangkan medali emas pada tahun 2009 di Berlin dan dua tahun lalu di Daegu Korea Selatan, sebuah prestasi yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk pelompat jauh wanita.
Pelompat jauh asal Nigeria, Blessing Okagbare yang merebut medali perunggu pada tahun 2008 di Beijing berhasil meraih medali perak setelah melompat di meter ke 6.99 pada usahanya yang kedua. Sedangkan pelompat jauh asal Serbia, Ivana Spanovic memecahkan rekor nasional di meter ke 6.82 pada usaha keduanya yang terakhir untuk menyingkirkan pelompat jauh asal Bulgaria, Volha Sudarava dari posisi medali perunggu.
Kemenangan Amerika lainnya datang dari Kejuaraan Olimpiade Decathlon (olimpiade yang terdiri dari 10 kejuaraan atletik), Ashton Eaton yang dikalahkan oleh rekan senegaranya sendiri, Trey Hardee hingga mendapat medali perak dua tahun yang lalu, dimasukkan dalam serangkaian yang padat –jika tidak spektakuler- penampilannya bahkan lebih baik tahun ini.
“Rasanya menyenangkan telah meraih satu gelar, hal itu satu-satunya ada di dalam daftar yang harus saya lakukan dan sekarang setelah saya melaluinya, rasanya lebih baik.” Kata Portland, juru bicara Oregon,klub yang menaungi Ashton Eaton berlatih. Total skor kemenangan Ashton Eaton adalah 8.809 jumlahnya lebih sedikit dari yang ia capai tahun lalu yaitu 9.039.
Terobosan pun dilakukan oleh atlit decathlon asal Jerman, Michael Schrader dengan meraih medali perak di jarak tempuh 8,670 meter dan atlit asal Kanada Damian Warner yang meraih medali perunggu di jarak tempuh 8,512 meter. Keduanya melakukan penampilan yang terbaik.
Tetapi malang bagi tuan rumah pada klasifikasi lompat jauh, Olga Kucherenko yang pernah meraih medali perak tahun 2011 hanya menduduki peringkat kelima, sedangkan peringkat ke tujuh diduduki oleh Daria Klishina, dan peraih medali perak pada kejuaraan di London tahun 2012, Yelena Sokolova hanya meraih peringkat ke-sembilan. Yang tidak terduga adalah Alexander Ivanov, atletik jalan cepat yang berhasil meraih medali emas mengingat pengalamannya baru tiga tahun di dunia atletik.
Di tempat lain, juara olimpiade London tahun 2012, Sandra Perkovic melengkapi koleksi kejuaraannya dengan meraih medali emas dunia dengan lemparan 67,99 meter.
Wanita berusia 23 tahun itu meraihnya di kesempatan kedua pada final hari Minggu dengan hujan deras. “Saya merasa sangat resah dengan hujan deras. Tetapi siapa yang akan peduli dengan hal itu jika pada akhirnya saya meraih medali emas.” Kata dia. Sedangkan untuk medali perak jatuh ke tangan atlit Melina Robert-Michon yang memecahkan rekor nasional Perancis yaitu dengan 66,28 meter dan Yarelis Barios, atlit asal Kuba hanya bisa meraih medali perunggu dengan lemparan 64,96 meter.
Sementara itu, Dirunesh Tibaba atlit asal Etiopia berhasil merebut medali emas pada jarak 10.000 meter klasifikasi perempuan dalam waktu 30 menit 43,35 detik lebih satu menit dari rekor dunia. Medali perak dimenangkan oleh Gladys Cherono, atlit asal Kenya yang selesai 1,81 detik dibelakang Tibaba, lalu perunggu jatuh kepada Belaynesh Ojira yang juga berasal dari Ethiopia.
Rencananya enam set medali masih akan ditawarkan pada hari Senin yaitu lompat galah pria, lempar peluru wanita, lempar martil pria, halang rintang 400 meter wanita dan 110 meter pria dan 100 meter wanita.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...