Kemenangan Hendra dan Aksan Contoh Pembinaan Olahraga yang Baik
BOGOR, SATUHARAPAN.COM - Keberhasilan beberapa atlet badminton Indonesia pada Kejuaraan Dunia BWF di Guangzhou yang berakhir pada Minggu (11/8) lalu adalah sebuah teladan dan hasil pembinaan yang baik. Pendapat ini dikemukakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Senin (12/8) seperti terdapat pada situs presidenri.go.id.
Presiden menambahkan bahwa Indonesia bisa maju dan berprestasi dalam bidang olahraga. Terkait hal itu, SBY sempat menyinggung contoh prestasi Indonesia di ajang olahraga Asia Tenggara, SEA Games yang sempat cukup lama terpuruk.
"Contohnya SEA Games. Sejak tahun 1997 kita tidak pernah jadi juara, bahkan pernah berada pada urutan empat, lima. Kita bertekad untuk kembali meraih posisi kita di papan atas. Ketika kita selenggarakan SEA Games di Palembang, kita tampil menjadi juara. Perolehan yang sangat mengesankan dan menggembirakan," kata Presiden.
Presiden yang sore tadi baru saja bertemu dengan kepala negara Kepulauan Solomon, Gordon Lilo, mengatakan lebih lanjut bahwa dia bangga dengan keberhasilan tim badminton tersebut karena membuat citra Indonesia diperhitungkan, walau hanya pada satu cabang olahraga saja.
Presiden SBY juga sempat menyampaikan masukan mengenai persepakbolaan Indonesia. SBY meminta agar cabang olahraga sepakbola Tanah Air juga bisa bangkit. Hal tersebut tidak dapat dilakukan tanpa kepengurusan organisasi yang solid. Presiden menyampaikan teguran terkait cabang olahraga yang menurutnya populer dan familiar, sepakbola, tetapi malah dikesampingkan dan malah mendatangkan banyak tim asing untuk berlaga uji coba saja, namun sepakbola Indonesia sendiri kurang berprestasi di kancah internasional.
"Pesan saya, kita bangkitkan kembali olahraga di negeri ini. Cabang sepakbola, pesan saya, berlatih yang benar, siapkan yang benar. Jangan gaduh antar-pengurus, antar-orang, sehingga tidak maju-maju," tutur Presiden SBY.
Pada pertandingan final di Tianhe Indoor Stadium, Guangzhou, China, Minggu (11/8), pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir memenangi nomor ganda campuran, sementara Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di ganda putra.
Tontowi/Lilyana mengalahkan pasangan pebulutangkis ganda campuran tuan rumah China, Xu Chen/Ma Jin, dengan 21-13 16-21 22-20. Ahsan/Hendra menumbangkan pasangan Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen, dengan dua set langsung 21-13, dan 23-21. (presidenri.go.id)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...