Kejuaraan Boling IIOBC untuk Mengevaluasi Skuat Timnas
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kejuaraan boling 13th Indonesia International Open Bowling Championship (IIOBC) diselenggarakan sebagai agenda rutin PB PBI (Pengurus Besar Persatuan Boling Indonesia), selain itu kejuaraan ini juga digunakan untuk mengevaluasi para peboling yang ada di tim nasional Indonesia.
“Kejuaraan ini (IIOBC 2015) selain dari agenda rutin PB PBI, kami juga berkoordinasi dengan pelatih agar melihat konsistensi para atlet boling tim nasional Indonesia saat berlaga dengan atlet asing,” kata Ketua Bidang Pertandingan PB PBI, Hadi Busono kepada satuharapan.com, hari Sabtu (24/10) di Jaya Ancol Bowling Center, Jalan Lodan Raya, Jakarta Utara.
Menurut Hadi, PB PBI akan selalu melakukan pemantauan tidak hanya di ajang yang diselenggarakan di Indonesia, tapi juga kejuaraan boling yang diikuti peboling di luar negeri. “Kami juga akan melihat kejuaraan yang menjadi agenda ABF (Asian Bowling Federation), dan WTBA (World Tenpin Bowling Association),” dia menambahkan.
Para peboling putri nasional yang berpartisipasi di IIOBC 2015 antara lain Alisha Nabila, Tannya Roumimper, Putty Armein, Sharon Limansantoso, Nadia Pramanik, dan Puteri Astari. Sementara para peboling putra tim nasional Indonesia yang bertanding antara lain Ryan Lalisang, Billy Mohammad Islam, Hengky Susanto, Yeri Ramadona, Dennis Ranova, Rudy Goenawan, dan Fachri Askar.
IIOBC tidak hanya mempertandingkan nomor Open Master dan Woman Master, namun juga ada nomor untuk usia di bawah 20 tahun yang tergabung di nomor Junior Masters, sementara itu untuk peboling di atas usia 65 tahun atau sesudahnya berkompetisi di kategori Senior Masters. IIOBC mempertandingkan nomor Graded A dan Graded B.
Pada SEA Games 2015 di Singapura, menurut catatan situs resmi SEA Games, tim boling putra Indonesia yang terdiri dari Ryan Lalisang, Billy Mohammad Islam dan Hardi Rachmadian meraih medali perunggu dengan mengumpulkan total skor 3653 poin selisih 48 angka dari tim boling Singapura di peringkat kedua. Di posisi pertama tim boling Malaysia meraih medali emas karena mengumpulkan poin paling banyak dengan 3701.
Sementara tim boling putri Indonesia II yang beranggotakan Novie Phang, Cheya Chantika, Nadia Pramanik gagal mempersembahkan medali karena hanya menempati posisi keenam dengan total 3541 poin. Sama halnya yang diraih tim putri Indonesia I yang terdiri dari Alisha Nabila Larasati, Sharon Adelina Limansantoso dan Tannya Roumimper kala itu hanya berada di peringkat ketujuh dengan 3533 poin.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...