Kekerasan di Bahrain Terus Berlanjut
DUBAI, SATUHARAPAN.COM - Polisi antihuru-hara di Bahrain pada Sabtu (12/10)menggunakan peluru gotri, granat suara dan gas air mata untuk membubarkan ratusan demostran Syiah yang mencoba berdemo di sebuah alun-alun ikonis di Manama, kata beberapa saksi mata.
Para demonstran mencoba mencapai Pearl Square, pusat demo yang dipimpin Syiah pada 2011, setelah pemakaman seorang tahanan Syiah yang meninggal di rumah sakit di ibu kota pada Jumat.
Para saksi mata itu mengatakan beberapa demonstran terluka ketika pasukan keamanan mengintervensi, walaupun mereka tidak bisa memberikan jumlah yang spesifik.
Mereka meneriakkan slogan menentang otoritas di kerajaan yang dikuasai Sunni itu, yang memiliki mayoritas Syiah.
Pearl Square merupakan episentrum demo pada 2011 yang terinspirasi oleh Arab Spring terhadap kerajaan Al Khalifa yang berkuasa.
Syiah Bahrain terus melakukan demo di desa-desa di luar ibu kota dan sering bentrok dengan polisi.
Bahrain Jebloskan 18 Warga Syiah
Sebuah pengadilan di Bahrain pada Kamis menjatuhkan hukuman lima hingga tujuh tahun penjara terhadap 18 warga Syiah karena menyerang sebuah kantor polisi, kata sumber pengadilan.
Lima belas terdakwa dipenjara selama tujuh tahun dan tiga lainnya selama lima tahun setelah menyerang kantor polisi di sebuah desa Syiah dekat Manama November lalu.
Mereka telah didakwa dengan "penyerangan" terhadap polisi, "kepemilikan bom molotov" dan ambil bagian dalam protes ilegal "yang bertujuan merusak keamanan publik".
Tidak ada korban yang dilaporkan dalam serangan itu.
Hukuman yang dijatuhkan pada Kamis itu menambah jumlah terpidana warga Syiah menjadi 122 orang sejak 29 September terkait dengan kekerasan di kerajaan Teluk yang dikuasai Sunni, yang dimulai pada Februari 2011 dengan pemberontakan selama sebulan. (AFP/Antara)
Editor : Sabar Subekti
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...