Kekerasan Meluas, Pemerintah Ethiopia Blokir Internet
ADDIS ABABA, SATUHARAPAN.COM - Di tengah laporan mengenai terjadinya bentrokan dengan kekerasan yang menyebabkan setidaknya 15 orang tewas, pemerintah Ethiopia telah memblokir sebagian akses internet bagi warganya.
Tindakan ini menghalangi penyebaran informasi tentang meluasnya aksi-aksi kekerasan dan respon dari pasukan keamanan federal.
Rakyat Ethiopia tidak dapat mengakses Twitter dan Facebook sejak hari Selasa (12/12), dan layanan lainnya mungkin juga terpengaruh. Hilangnya layanan itu diduga merupakan reaksi terhadap bentrokan etnis awal pekan ini di Ethiopia timur, yang dihuni kelompok etnis Oromo dan Somalia.
Membatasi akses internet adalah cara yang biasa dilakukan pemerintah apabila terjadi demonstrasi dan pasukan keamanan melakukan tindakan keras.
Pemerintah telah membenarkan tindakan tersebut pada masa lalu sebagai reaksi terhadap banyaknya laporan dan kabar angin yang tidak bisa diverifikasi.
Selain itu, media sosial dibanjiri klaim dan informasi yang keliru, yang belum dipastikan kebenarnnya ketika terjadi kekerasan. Tetapi memblokir internet juga membuat warga semakin sulit berkumpul dengan damai atau memantau apa yang terjadi. (VOA)
Editor : Melki Pangaribuan
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...