Kelaparan Parah di Suriah, 1 Kg Beras Rp 4,2 Juta
JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Penderitaan di Kota Madaya Suriah dipandang sebagai penderitaan terburuk dalam perang sipil negara tersebut, kata PBB pada Selasa (12/01), sehari setelah mengirim bantuan ke area yang telah terkepung selama beberapa bulan itu.
“Tidak ada yang bisa membandingi apa yang kami lihat di Madaya,” kata kepala pengungsi PBB di Damaskus, Sajjad Malik, kepada para wartawan di Jenewa, ketika diminta membandingkan penderitaan di kota tersebut dengan beberapa kota lainnya di Suriah.
Dia mengatakan terdapat “beberapa laporan terpercaya” tentang warga yang tewas akibat kelaparan selama pengepungan berbulan-bulan oleh pasukan prorezim.
Konvoi 44 truk dari PBB, Bulan Sabit Merah Suriah dan Palang Merah Internasional (ICRC) mengirim suplai makanan ke Madaya pada Senin, yang merupakan bantuan pertama untuk area itu sejak Oktober.
“Tidak ada kehidupan,” ujar Malik, yang ikut dalam konvoi tersebut. Ia menggambarkan sebuah kota yang berisi orang-orang putus asa dan bahkan banyak dari mereka yang terlalu lemah untuk menyuarakan kemarahan atas penderitaannya.
Makanan menjadi barang langka yang membuat mereka “berulang kali menyebutkan bahwa satu kilogram beras bisa mencapai harga 300 dolar Amerika (sekitar Rp4,2 juta),” ujar Malik.
Bahkan satu keluarga harus “menjual motornya untuk mendapatkan lima kilogram beras,” tambahnya, menggambarkan sejauh mana penderitaan yang dialami sekitar 40.000 penduduk di kota tersebut.
“Apa pun yang kami miliki di dalam mobil, kami memberikannya kepada mereka,” ungkap Malik.(Ant/AFP)
Editor : Eben E. Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...