Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 11:07 WIB | Jumat, 13 September 2024

Kelaparan, Tanpa Udara atau Air: Sandera Dibunuh Beberapa Jam Sebelum Ditemukan

Koridor dibangun di ruang anak-anak di sebuah rumah yang mengarah ke terowongan tempat jenazah enam orang Israel yang disandera Hamas ditemukan pasukan pertahanan Israel (IDF), pada 4 September 2024. (Foto: IDF)

YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Keluarga mengungkapkan bahwa para sandera mengalami kelaparan, dan mati lemas sebelum dieksekusi beberapa jam sebelum diselamatkan, yang memicu seruan untuk penyelidikan.

Keluarga dari enam sandera yang ditemukan dari terowongan Hamas di Rafah hari Minggu (8/9) lalu diberi tahu bahwa orang yang mereka cintai kelaparan, tidak diberi udara, dan mengalami kondisi yang tidak manusiawi sebelum dibunuh secara brutal - menurut laporan oleh Channel 12 News (N12).

Juru bicara IDF, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengungkapkan bahwa para sandera—yang ditahan di terowongan tanpa ventilasi udara, pancuran, atau toilet—dieksekusi hanya beberapa jam sebelum IDF tiba untuk menyelamatkan mereka.

Karena putus asa untuk bertahan hidup, mereka diberi makanan yang sangat sedikit dan hidup dalam kegelapan total, hanya diterangi oleh senter kecil yang ditenagai oleh generator.

Enam sandera, termasuk Hersh Goldberg-Polin, Eden Yerushalmi, Carmel Gat, Almog Sarusi, Alexander Lobanov, dan Ori Danino, ditemukan di salah satu dari banyak terowongan bawah tanah di Gaza.

Menurut Hagari, mereka mengalami kondisi yang mengerikan, dengan makanan yang hampir tidak cukup untuk bertahan hidup, yang menyebabkan penurunan berat badan yang parah.

Tidak ada ventilasi udara di terowongan, sehingga sangat sulit bagi para sandera untuk bernapas, dan mereka tidak memiliki akses ke kamar mandi atau toilet selama penahanan mereka.

Barang-barang pribadi sandera mengungkap momen-momen terakhir yang tragis. Menurut N12, keluarga-keluarga diberitahu bahwa barang-barang pribadi, termasuk papan catur dan buku catatan yang digunakan oleh para sandera, akan dikembalikan kepada mereka, yang menjadi pengingat menyakitkan tentang perjuangan orang-orang yang mereka cintai untuk mempertahankan rasa normal di tengah teror.

Meskipun mereka berusaha untuk bertahan hidup, para sandera dibunuh oleh teroris Hamas sesaat sebelum pasukan Israel dapat mencapai mereka.

Pengungkapan ini telah memicu kemarahan dan kesedihan di seluruh Israel. Banyak yang menyerukan penyelidikan menyeluruh atas keadaan yang menyebabkan kematian mereka, dan beberapa menuduh pemerintah menunda kesepakatan pembebasan sandera.

"Jika bukan karena penundaan, orang-orang ini mungkin masih hidup saat ini," kata Forum Sandera dan Keluarga Hilang. (JP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home