Kelompok Anti Islamisasi, PEGIDA, Muncul di Swiss
JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Gerakan anti Islam, PEGIDA, yang umbuh di Jerman telah melebarkan sayapnya ke Swiss dan berencana menggelar demonstrasi di negara itu bulan depan.
PEGIDA sayap Swiss diluncurkan akhir pekan lalu,dan menggunakan nama PEGIDA dari Jerman yang secara bebas diterjemahkan sebagai "Patriotik Eropa Melawan Islamisasi Barat" (PEGIDA).
Peluncuran ini diumumkan pada halaman Facebook kelompok ini yang akan menyelenggarakan demonstrasi di sebuah lokasi yang dirahasiakan di Swiss pada 16 Februari.
Namuin demikian, sebuah demonstrasi kontra terhadap kelompok ini juga telah diumumkan akan diselenggarakan pada hari yang sama.
PEGIDA Jerman mendapatkan jumlah dukungan yang melonjak karena gelombang ketakutan dan sikap jijik pada pembunuhan yang terjadi pekan lalu di Prancis yang membunuh 17 orang dan disebutkan dilakukan oleh ekstrimis Islam.
Pekan lalu PEGIDA sayap Jerman mencap[ai rekor dukungan 18.000 orang dan mengatakan pihaknya berharap akan lebih banyak orang berubah setelah kampamnye pada Senin malam di Dresden.
Selama akhir pekan, sekitar 35.000 orang di Jerman bergabung untuk menolak gerakan PEGIDA, dan menyatakan kontra terhadap kelompok itu.
PEGIDA sayap Swiss dipimpin oleh selusin anggota komite yang masih belum disebutkan namanya, dan hanya dengan menyebut juru bicara mereka yang dikenal dengan nama Ignaz Bearth.
Bearth adalah ketua Swiss Direct Democracy Party, partai kecil dengan yang mempunyai hubungan dengan Front Partai Nasional Perancis (Front National Party) dan mantan anggota sayap kanan Partai Nasionalis Swiss.
Pada halaman Facebook sayap Swiss, pada Senin sore terlihat hanya disukai oleh 3.420pengunuung, kalah dibandingkan dengan hampir 5.000 yang mendukung kelompok kontra pada halaman #No Pegida Schweiz.
Kelompok PEGIDA baru itu menawarkan program dalam 14 poin, termasuk menyerukan larangan mengenakan burka yang menutup secara penuh wajah dan tubuh di Swiss dan kunjungan imam ke sekolah-sekolah. (AFP)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...