Prancis Kerahkan 15.000 Pasukan di Wilayah Sensitif
PARIS, SATUHARAPAN.COM - Pasca serangan teror ekstremis yang membunuh 17 orang, Prancis meningkatkan keamanan di lokasi-lokasi sensitif dan sekolah Yahudi dengan mengerahkan 15.000 polisi dan tentara, kata pihak berwenang pada Senin (12/1).
Menteri Pertahanan Jean-Yves Le Drian menyatakan 10.000 tentara akan dimobilisasi mulai Selasa (13/1) guna melindungi “lokasi-lokasi sensitif di seluruh Prancis mulai besok malam,” mengingat “tingkat ancaman” di Prancis.
Tentara akan dikerahkan setelah 5.000 polisi dan personel keamanan dimobilisasi untuk melindungi sekitar 717 sekolah dan berbagai area komunitas Yahudi di negara itu.
Le Drian mengumumkan kebijakan baru tersebut setelah rapat darurat yang digelar Presiden Francois Hollande saat fokus beralih untuk mencegah terulangnya aksi teror paling mematikan di Prancis dalam separuh abad terakhir.
“Ini pertama kalinya tentara kami dimobilisasi hingga sedemikian rupa di wilayah dalam negeri kami,” kata menteri pertahanan itu, seraya menambahkan bahwa dia tidak akan menyebutkan lokasi-lokasi yang dianggap sensitif.
Sebelumnya Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve berjanji akan meningkatkan keamanan di sekolah-sekolah Yahudi dengan para tentara juga akan ditempatkan sebagai personel tambahan.
Komunitas Yahudi sangat terguncang oleh penyerangan pada hari Jumat lalu terhadap supermarket Yahudi di Paris timur, yang terjadi dua hari setelah dua pria bersenjata lainnya - Said Kouachi dan saudaranya Cherif Kouachi – menyerbu kantor tabloid mingguan satir Charlie Hebdo, dan membantai 12 orang. (AFP)
Muslim Syiah Lebanon Membayar Harga Mahal untuk Perang Israe...
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Warga sipil Lebanon yang paling hancur oleh perang Israel-Hizbullah adalah M...