Kelompok Gaksin Gavi Raih US$11,9 Miliar Untuk Imunisasi Anak-anak Termiskin di Dunia
PARIS, SATUHARAPAN.COM-Organisasi vaksin global, Gavi, kemungkinan akan mencari dana sekitar US$11,9 miliar dari pemerintah dan yayasan pada hari Kamis (20/6) untuk mendanai upaya imunisasi di negara-negara termiskin di dunia selama lima tahun, menurut dokumen dewan yang ditinjau oleh Reuters.
Jumlah tersebut diselesaikan pada pertemuan hari Kamis (20/6) di Paris, di mana para donor akan berjanji untuk rencana organisasi tersebut pada tahun 2026-2030.
Skema senilai US$1 miliar yang didanai secara terpisah untuk meningkatkan produksi vaksin di Afrika, African Vaccine Manufacturing Accelerator, juga akan diluncurkan pada hari Kamis.
Gavi membantu negara-negara berpenghasilan rendah membeli vaksin untuk melindungi terhadap penyakit mematikan. Sekitar satu miliar anak telah diimunisasi sebagai hasil kerja Gavi sejak tahun 2020.
Kepala Eksekutif Gavi, Sania Nishtar, mengatakan kelompok tersebut bertujuan untuk bergerak lebih cepat dan menawarkan lebih banyak vaksin.
Hal ini mencakup perluasan peluncuran vaksin malaria, yang dimulai di Kamerun tahun ini, serta mengejar program rutin untuk penyakit seperti campak, yang terhambat oleh pandemi COVID-19.
Aliansi vaksin global ingin menjangkau “jumlah anak terbanyak, melindungi mereka dari berbagai penyakit… dalam waktu sesingkat mungkin,” kata Nishtar kepada Reuters dalam sebuah wawancara pada hari Rabu, menjelang pertemuan tersebut.
Nishtar mengatakan jumlah dana bantuan yang ada di dokumen dewan belum final, dan ia menambahkan bahwa ini adalah masa yang sangat menantang bagi kesehatan global dengan anggaran bantuan yang membengkak di seluruh dunia karena tuntutan konflik hingga perubahan iklim.
“Gavi tidak pernah melakukan trade-off,” katanya. “Di satu sisi, terdapat banyak portofolio vaksin yang tersedia. Di sisi lain, kami melihat kondisi di mana sumber daya donor terbatas.”
Namun dia mengatakan dia sangat optimis bahwa organisasi tersebut akan meningkatkan jumlah yang dibutuhkan.
Gavi juga berencana untuk memperluas pekerjaannya di tahun-tahun mendatang, misalnya dengan menyiapkan persediaan vaksin mpox (vaksin cacar monyet).
Mereka juga kemungkinan akan menambahkan vaksin demam berdarah ke dalam programnya karena perubahan iklim membuat lebih banyak negara berisiko terkena wabah ini.
Pemerintah juga akan membentuk dana respons pandemi “hari nol” sebesar US$500 juta untuk tindakan cepat terhadap wabah besar. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...