Kelompok Islam Kanada Gugat Perdana Menteri
OTTAWA, SATUHARAPAN.COM - Sebuah organisasi Islam di Kanada menggugat Perdana Menteri Kanada, Stephen Harper, dan juru bicaranya atas pencemaran nama baik lembaga itu yang dihubungkan kelompok Hamas, dan Kanada mendaftarkannya sebagai organisasi teroris terlarang.
National Council of Canadian Muslims (Dewan Nasional Muslim Kanada/NCCM), yang mengajukan gugatan tersebut hari Senin (26/5) di Pengadilan Tinggo Ontario. Sementara itu, pada Januari lalu lembaga itu meminta kantor perdana menteri untuk melarang seorang rabi yang dituduh berhubungan dengan “kelompok kebencian” anti-Muslim Amerika Serikat, pada kunjungan resmi pertama Harper ke Israel, Tepi Barat dan Yordania.
Juru bicara Harper, Jason MacDonald, menjawab gugatan itu mengatakan, “Kami tidak menanggapi kritik itu dengan serius, dari organisasi yang memiliki hubungan dengan organisasi teroris seperti Hamas.”
Dan komentar tersebut dibuat untuk sebuah outlet media Kanada. Sementara Hamas dinyatakan sebagai kelompok terlarang di Kanada sejak 2002.
NCCM meminta pencabutan pernyataan tersebut dan permintaan maaf, namun tidak ada seorang pun yang menanggapinya, sehingga mendorong mereka untuk mengajukan gugatan ke pengadilan.
“Tuduhan palsu terhadap NCCM ini merupakan jenis tindakan paling serius dan dibuat dalam upaya mendiskreditkan NCCM dan merusak kemampuannya dalam melakukan tugas kemasyarakatan,” kata direktur eksekutif NCCM, Ihsaan Gardee, dalam sebuah pernyataan.
“Dalam rangka memulihkan nama baik, NCCM tidak memiliki pilihan selain mengeluarkan pernyataan klaim atas pencemaran nama baik terhadap MacDonald dan perdana menteri,” kata dia. (AFP)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...