Kelompok Jihad Mesir Akui Pengeboman Sinai
• Pengeboman terjadi di jalan menuju Rafah, 11 polisi meninggal.
• Sehari setelahnya, terjadi penembakan korban satu polisi.
KAIRO, SATUHARAPAN.COM – Satu kelompok jihad Mesir di balik beberapa serangan paling mematikan terhadap pasukan keamanan menyatakan melakukan pengeboman yang menewaskan 11 polisi di Semenanjung Sinai pekan ini.
Ansar Beit al-Maqdis (Partisan Yerusalem), satu kelompok terinspirasi Al-Qaeda yang berbasis di Sinai, memasang video di YouTube Rabu yang dimaksudkan untuk menunjukkan penyergapan Selasa (2/9), serangan paling mematikan pada pasukan keamanan dalam beberapa bulan terakhir.
Rekaman itu menunjukkan pembawa personel lapis baja mengendarai mobil di jalan sebelum dilalap ledakan kuat yang mengirimkan potongan-potongan kendaraan terbang ke udara.
Seorang militan di balik ceria kamera. “Allah Maha Besar. Mereka adalah musuh Allah.”
“Segala puji bagi Allah, seorang perwira dan lebih dari 10 wajib militer telah tewas,” kata pesan itu, menampilkan bendera Ansar Beit al-Maqdis.
Video itu menunjukkan senjata dan kartu identitas yang kata mereka diambil dari kendaraan yang hancur tersebut.
Polisi dan tentara telah melancarkan operasi besar-besaran di Sinai untuk mencoba menghancurkan kelompok-kelompok itu, yang menewaskan puluhan militan, termasuk beberapa dari pemimpin mereka.
Para pejuang jihad telah mengakui kehilangan beberapa pemimpin mereka, tetapi masih terus menyerang pasukan keamanan dan Badui yang diduga berkolaborasi dengan mereka.
Ansar Beit al-Maqdis melakukan serangan yang menewaskan puluhan polisi dan tentara sejak militer menggulingkan Presiden Mohamed Moursi tahun lalu.
Ia mengatakan, ia ingin menerapkan hukum Islam dan bahwa serangannya untuk membalas pembunuhan demonstran pro-Moursi oleh tentara dan polisi.
Kelompok ini sebelumnya telah mem-posting video yang menunjukkan serangan-serangan lainnya, termasuk usaha pengebom bunuh diri untuk membunuh menteri dalam negeri di luar rumahnya di ibu kota pada September 2013. Namun Menteri Dalam Negeri Mohamed Ibrahim selamat.
Ansar Beit al-Maqdis diyakini dipimpin oleh militan Bedouin, dan beberapa kadernya telah dibunuh atau ditangkap setelah berjuang bersama para gerilyawan Islam di Suriah.
Kelompok Bersenjata Tembak Mati Polisi Mesir di Sinai
Kelompok bersenjata pada Rabu menembak seorang polisi Mesir di Semenanjung Sinai, ungkap pejabat keamanan, sehari setelah 11 polisi tewas dalam pengeboman pinggir jalan.
Pelaku dalam sebuah mobil menembak mati sersan tersebut di kota El-Arish, Sinai utara, ungkap pejabat itu.
Penembakan terjadi sehari setelah serangan mematikan terhadap polisi dalam beberapa bulan terakhir, ketika sebuah bom pinggir jalan yang meledak di dekat kendaraan polisi lapis baja menewaskan seorang petugas dan sepuluh wajib militer.
Militan di Sinai telah membunuh sejumlah polisi dan tentara dalam serangkaian serangan sejak militer menggulingkan presiden Islamis Mohamed Morsi pada Juli 2013.
Serangan tersebut menurun selama beberapa bulan terakhir di tengah operasi militer besar-besaran yang menewaskan puluhan tersangka militan.
Kelompok militan utama di Sinai, Ansar Beit al-Maqdis, juga melancarkan pengeboman mematikan terhadap instalasi kepolisian di ibu kota itu dan Nile Delta, dan berusaha membunuh menteri dalam negeri memanfaatkan seorang pengebom bunuh diri pada September 2013.
Militan tersebut mengatakan bahwa serangan yang mereka lancarkan adalah sebagai balasan atas pembunuhan oleh polisi terhadap ratusan demonstran pendukung Morsi dalam bentrokan jalan setelah penggulingannya.
Ledakan Bom Tewaskan 11 Polisi Mesir
Sebanyak 11 polisi Mesir tewas akibat bom tepi jalan yang meledakkan kendaraan lapis baja mereka di Semenanjung Sinai yang bergejolak pada Selasa, kata pejabat keamanan.
Para militan mengklaim sejumlah serangan yang menewaskan puluhan polisi dan tentara, sebagian besar di wilayah utara Sinai, sejak militer menggulingkan presiden Morsi pada Juli tahun lalu.
Empat personel wajib militer lainnya terluka dalam ledakan itu yang terjadi di sebuah jalan menuju kota Rafah yang berbatasan dengan Jalur Gaza Palestina.
Pihak militer berupaya menumpas militan dalam sebuah operasi masif yang menewaskan puluhan ekstremis dan menangkap beberapa pemimpinnya.
Kelompok militan penting, Ansar Beit al-Maqdis, dalam pernyataannya mengakui bahwa mereka kehilangan beberapa pemimpinnya, namun terus melancarkan serangan terhadap aparat keamanan dan suku Badui yang diduga bekerja sama dengan mereka.
Kelompok, yang menamakan dirinya Partisans of Jerusalem itu, juga mengakui sebagai pihak yang berada di balik serangan bom mematikan di gedung kepolisian yang berada di ibu kota dan Delta Nil. (AFP)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...