Keluar Penjara Iran, Abedini Malah akan Dicerai Istrinya
IDAHO, SATUHARAPAN.COM – Pendeta Saeed Abedini—tahanan Iran yang bebas oleh pertukaran tahanan—telah kembali ke Boise, Idaho, Amerika Serikat dan telah bersatu kembali dengan keluarganya. Namun kegembiraan yang dirasakan Abedini hanya sesaat karena istrinya, Naghmeh Abedini, telah mengajukan ke pengadilan tentang kasus hubungan domestik.
“Dia (Abedini, red) sedang reuni dengan anak-anak. Namun, kami harus mengambil waktu khusus untuk membahas masalah-masalah pribadi yang sangat serius,” kata Naghmeh kepada stasiun televisi KTVB, Selasa (26/1).
KTVB sendiri menjelaskan saat ini ada masalah rumah tangga yang diajukan ke pengadilan dengan nama kasus Naghmeh Panahi v. Saeed Abedini dengan hakim yang bertugas adalah Jill Jurries. Dalam berkas kasus Naghmeh menyangkal pengajuan cerai, tetapi dia tidak menguraikan lengkap tentang kasus hubungan domestik dalam berkas itu.
Jaksa Agung Idaho, Dave Leroy menyatakan bahwa kasus semacam itu sering berakhir perceraian.
“Di Idaho, kami memiliki prinsip bahwa masalah rumah tangga bukan sesuatu yang akan dipublikasikan,” kata Leroy KIVI-TV.
Abedini dibebaskan Pemerintah Iran dalam pertukaran tahanan setelah selama tiga setengah tahun di sebuah penjara di Iran, Abedini ditahan karena iman Kristennya.
Naghmeh berkampanye untuk pembebasan suaminya sepanjang waktu itu.
Saat pemerintah Iran melakukan pertukaran tahanan dengan Amerika Serikat, Naghmeh mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Amerika Serikat.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada kalian semua karena telah berdoa dan menangis dengan kami, telah menandatangani petisi dan telah disebut pejabat pemerintah Anda. Terima kasih karena telah berdiri dengan keluarga kami selama perjalanan yang sulit ini," Naghmeh menulis di Facebook hari Senin (18/1) dan diberitakan Christian Post.
Naghmeh mengungkapkan bahwa Obama secara pribadi memanggilnya, Naghmeh menceritakan bahwa mengembalikan Abedini dari Iran adalah prioritas tinggi pemerintahan Obama.
"Saya bisa melihat cinta dan kasih sayang dari seorang presiden. Saya bersyukur untuk presiden kita dan semua kerja keras oleh Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri dalam membuat ini terjadi," kata Naghmeh. (christianpost.com).
Editor: Bayu Probo
Tentara Suriah Menyerah, Tinggalkan Rezim Assad sebagai Imba...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Ratusan mantan tentara Suriah pada hari Sabtu (21/12) melapor kepada pengu...