Keluarga adalah Inti Negara
SATUHARAPAN.COM – ”Papa melarang saya untuk ikut Pemilu 9 Juli,” kata salah satu mahasiswi pada saya. ”Lho, kok aneh… mengapa nggak boleh?” tanya saya keheranan. ”Papa bilang, jangan terlibat dalam kegiatan politik.” Akhirnya saya berdiskusi panjang dengan anak ini, dan hasilnya dia bertanya, ”Apakah saya harus melanggar orangtua saya?” Pertanyaan yang tidak dapat saya jawab.
Ternyata masih ada orang yang memilih menjadi golput, walaupun masyarakat sudah dianjurkan dan didorong untuk menggunakan hak suaranya. Saya sempat bertanya kepada salah seorang pendeta di tempat saya beribadah, mengapa dia sebagai tokoh gereja tidak secara terbuka mengedukasi jemaat untuk menggunakan hak pilihnya? Jawabannya: Masih banyak masyarakat yang merasa dirinya kaum minoritas, takut untuk terlibat dalam pemilu, karena merasa ini bukan ajang mereka. Tentu saja gereja bukan wadah untuk promosi bidang politik, tetapi seharusnya dapat mengajarkan keluarga turut serta dalam gairah bernegara, tidak hanya sebagai penonton yang harap-harap cemas, bersiap-siap menghadapi kemungkinan terburuk sambil mengharapkan yang terbaik.
Hidup memang pilihan. Memilih ataupun tidak memilih adalah pilihan. Ada yang bersikap apatis, siapa pun yang menjadi pemimpin, roda kehidupan berlanjut begitu saja. Ada juga yang mengungkapkan alasan: ”Suara saya hanya satu dari sekian juta suara, tidak berpengaruh.”
Namun, dalam suatu pertemuan dengan seorang mahasiswa lain, dia menceritakan bagaimana demokrasi terjadi di dalam rumahnya. ”Mamaku akan memilih A, kakakku akan memilih B, Papa dan aku masih mempertimbangkan pilihan kami,” katanya.
Keluarga adalah inti dari kehidupan bernegara. Mental demokrasi dan bernegara, ditimbulkan dari pendidikan keluarga. Keluarga yang baik akan mewariskan negara yang baik. Bagaimana dengan keluarga kita?
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...