Keluarga Korban Mei 98 Berdoa di Pemakaman

Seorang ibu salah satu dari korban kerusuhan Mei 98 saat memberikan doa di antara kuburan para korban Mei 98 pada Minggu 18/5) di TPU Pondok Rangon, Jakarta. (Foto-foto: Elvis Sendouw)

Sejumlah ibu-ibu dari keluarga korban kerusuhan Mei 98 saat memanjatkan doa untuk korban kerusuhan Mei 98.

Ibu-ibu para korban kerusuhan Mei 98 berharap agar kejadian ini tidak terulangkembali.

Seorang bocah melintasi kubur para korban kerusuhan Mei 98.

Nisan korban kerusuhan Mei yang tidak ada nama dikarenakan para korban tidak dapat dikenali dan dikubur secara massal.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Keluarga korban tragedi Mei 1998 datang mendoakan keluarga mereka yang telah meninggal dalam tragedi Mei 1998 dalam peringatan dua windu reformasi dan sekaligus menyaksikan peletakan batu pertama untuk prasasti yang dilakukan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahya Purnama, di TPU Pondok Rangon, Jakarta, Minggu (18/5).

Keluarga para korban datang berdoa untuk para keluarganya yang meninggal dalam kerususuhan Mei 98. Keluarga korban juga berharap peristiwa Mei jangan terulang kembali.

"Pengorbanan jiwa mereka telah menyalakan api reformasi menuju Indonesia yang lebih baik, rukun, bermatabat dan cinta damai" demikian prasasti dari para keluarga korban.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja