“Keluarga Menjadi Tanda Kehadiran Tuhan”
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pastur Gereja Katolik St. Petrus dan Paulus Kelor, Gunungkidul, Yogyakarta Rm Heribertus Supriyadi, Pr mengajak seluruh umat menghayati pesan Natal yang ditetapkan Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).
PGI dan KWI sebelumnya mengajak mengajak seluruh umat Kristen untuk menghayati Natal bersama keluarga dalam tema “Berjumpa dengan Allah dalam Keluarga”.
Untuk itu, dalam kotbahnya yang disampaikan saat misa malam Natal pada Rabu (24/12), Rm Supriyadi mengajak umat merenungkan bahwa keluarga menjadi tanda kehadiran Tuhan.
“Melalui sakramen perkawinan kita dipanggil menjadi tanda kehadiran Tuhan bagi sesama. Keluarga menjadi tanda kehadiran Tuhan. Dengan ini kita diajak untuk melihat keluarga kita masing-masing,” kata Rm Supriyadi.
Sayangnya pada zaman ini, kata Rm Supryadi, keluarga tengah menghadapi tantangan yang tidak ringan. Di zaman yang semakin menguning ini, masalah-masalah yang dihadapi oleh keluarga begitu berat. Masalah tersebut di antaranya bersinggungan dengan kondisi ekonomi dan tekanan sosial, seperti kemiskinan, praktik perdagangan manusia, pelacuran, dan sebagainya.
Dengan ini, keluarga tentu menghadapi tantangan yang bisa menjadi sumber pertikaian.
“Namun, jangan sampai keluarga tidak lagi menjadi sumber suka cita. Dalam keluarga kita diajak menggali kesetiaan, kasih, dan tanggung jawab,” kata Rm Supriyadi.
Misa Natal berlangsung sekitar selama dua jam, dimeriahkan dengan pertunjukan surealis kesederhanaan keluarga Yesus yang diperankan oleh pemuda gereja setempat.
Misa juga disemarakkan dengan iringan orkestra dari Institus Seni Yogyakarta (ISI) dan paduan suara St. Peter & Paul Choir.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...