Kemah Pemuda di WYD: Pemuda Ekumenis Menentang Kekerasan
RIO DE JANEIRO, SATUHARAPAN.COM - Pemuda yang mewakili jaringan ekumenis menyerukan sikapnya menentang kekerasan. Hal itu disampaikan dalam pertemuan jaringan pemuda ekumenis (REJU) yang diselenggarakan di tengah-tengah acara World Youth Day yang diselenggarakan Gereja Katolik di Rio De Janeiro, Brazil.
Para pemuda itu bertemu dan membahas berbagai upaya untuk menangani isu-isu sosial, ekonomi dan lingkungan. Acara World Youth Day (WYD) dihadiri oleh lebih dari satu juta peserta. Paus Fransiskus hadir dan memimpin misa penutupan di pantai Copacabana.
Acara tersebut diselenggarakan pada 23-28 Juli, dengan mempromosikantema "Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid" (Matius 28. 19). Jaringan Pemuda Ekumenis (REJU) Brasil bersama kelompok-kelompok pemuda agama lain mengadakan dialog membahas tentang isu-isu penting bagi pemuda.
REJU adalah anggota forum Brasil dari ACT Alliance, sebuah organisasi mitra ekumenis dari Dewan Gereja-gereja Dunia (World Council of Churches / WCC). REJU bekerja dengan orang-orang muda untuk mengakhiri intoleransi rasial dan agama, dan mempromosikan keadilan sosial dan lingkungan. Mereka juga memanfaatkan seni dan teater untuk mempromosikan gagasan mereka.
Sebagai bagian dari program resmi WYD, REJU dengan kelompok-kelompok agama lain membahas tema "Pemuda Ingin Hidup" di Kemah Pemuda yang didirikan di St Bernadette Paroki di Rio.
Tenda Pemuda
Kemah Pemuda adalah tempat untuk menyambut, pelatihan, doa, pameran, perayaan, dan pertunjukan budaya. Tenda pemuda juga digelar untuk dialog dan berbagi pengalaman antar kelompok yang beragam yang menghadiri WYD tersebut.
Kemah Pemuda disediakan orang-orang muda dengan kesempatan untuk membahas berbagai isu, termasuk keadilan transisional, tantangan lingkungan, krisis ekonomi, pemuda dan hak-hak sosial, perdagangan manusia, budaya, hak asasi manusia dan penginjilan pemuda di Amerika Latin.
Daniel Souza, koordinator nasional REJU mengatakan bahwa diskusi tersebut mengungkapkan "tantangan yang dihadapi oleh pemuda Brasil dan perjuangan mereka menentang kekerasan".
WYD berlangsung di tengah-tengah keluarnya laporan tentang tingginya angka pembunuhan di Brasil terhadap pemuda keturunan Afrika, dan pembantaian Candelária, di mana delapan remaja tewas oleh polisi di Rio pada tahun 1993.
Souza menganggap peristiwa ini alasan yang kuat untuk "terlibat dalam gerakan ekumenis" dalam menangani isu-isu kekerasan bersama dengan orang Katolik. "Kita perlu melihat bagaimana spiritualitas kita berubah oleh realitas kekerasan," katanya.
"Itulah mengapa kita berpartisipasi di dalam Kemah Pemuda. Di sini kita menegaskan kembali peran pemuda ekumenis dan keyakinan kami untuk memperjuangkan keadilan yang tetap di jantung iman kita," tambah Souza.
Lintas Denominasi
Peserta lain, Alexandre Pupo Quintino dari Gereja Methodist di São Paulo mengatakan, "Sebuah acara yang membawa pemuda untuk mengakui iman mereka dari seluruh dunia, melintasi denominasi dan budaya yang berbeda jelas merupakan upaya penting."
"Berbagi pengalaman membuat saya percaya ekumenisme yang mungkin," kata Quintino. Dia adalah relawan untuk WCC Program Pendampingan Ekumenikal di Palestina dan Israel.
Leda Alves dari Gereja Katolik Roma di Rio mengatakan, "WYD menawarkan kepada pemuda kesempatan untuk melihat betapa pentingnya untuk menghormati budaya orang lain." Dia menambahkan bahwa pertemuan ekumenis membantu WYD memperdalam pikiran pada dialog, penghormatan dan toleransi beragama.
Daniel Douek, dari tradisi Yahudi dan Shuaib El Boustani dari tradisi Muslim, keduanya menjelaskan bahwa WYD sebagai "ruang untuk semua". Mereka menekankan bahwa pertemuan itu mempromosikan perdamaian yang penting untuk semua agama.
Organisasi-organisasi lain yang ambil bagian dalam inisiatif Kemah Pemuda adalah Kantor Kementerian Pemuda di Brazil, Caritas Brasil, Pemuda Fransiskan, Komisi Brasil untuk Keadilan dan Perdamaian, Cajueiro - sebuah pusat Pelatihan, Konsultasi dan Penelitian Pemuda, Persekutuan Para Martir dari WYD, Universitas Katolik Kepausan Rio de Janeiro United Nations Development Programme (UNDP), Pemuda Nasional SekretariatPpemerintah Federal dan Pusat Jaringan Brazil dan Lembaga Pemuda.
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...