Surat Seorang Anak Jemaat GKI Yasmin kepada SBY
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Edward Matthew yang biasa disapa Edo, membacakan suratnya kepada Presiden SBY terkait masalah Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin yang menderita diskriminasi. Edo membacakannya di acara peringatan Hari Anak Nasional yang diadakan hari Senin (29/7) di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta. Edo adalah seorang anak dari Jemaat GKI Yasmin baru saja masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sebelumnya pernah menulis surat kepada Presiden SBY. Sebagai salah satu anak korban diskriminasi, dia merasa perlu menuliskan sebuah surat kembali kepada Presiden. Salah satu aspek tumbuh kembangnya sebagai anak Indonesia telah dibiarkan negara sehingga terus mengalami diskriminasi. Berikut di bawah ini surat Edo.
Selamat siang Pak Presiden SBY,
Apa kabar ?
Bapak masih inget saya?
Saya Edo Pak, Edward Matthew Sitorus, yang tahun lalu pernah kirim surat untuk Bapak.
Mungkin Bapak lupa, atau tidak baca surat saya, ya udah gak apa-apa, saya juga tahu kok, Bapak sibuk.
Waktu buat surat itu, saya masih kelas 6 di SD BPK Penabur, sekarang saya sudah lulus SD, masuk SMP.
Sekarang, saya buat surat lagi untuk Pak SBY, isinya masih seperti yang dulu.
Kalo boleh, saya minta tolong untuk Bapak menyuruh Walikota Bogor buka gereja saya, GKI Yasmin itu yang sampai sekarang masih disegel.
Pak Presiden pernah lihat gereja saya sekarang-sekarang ini ?
Kasian, gak terawat , rumputnya sudah setinggi pagar. Mungkin sudah jadi sarang ular.
Minggu lalu, kami ibadah di depan Istana Bapak lagi.
Kata Ibu, kebaktian disitu sudah lebih dari 30 kali.
Saya aja gak inget lho Pak, saking seringnya, tapi tak satu kalipun Bapak melihat kami.
Minggu lalu itu, hujan derasss sekali.
Kami kehujanan Pak.
Baju kami basah. Pulang dari Istana pada pilek dan masuk angin.
Ibu saya bilang, itu bagian dari perjuangan.
Saya sampai bingung,sebenernya salah kami dimana kok mau ibadah aja sampe harus panas-panasan, pake hujan-hujanan segala.
Saya tahu Pak SBY pasti sibuk sekali. Mungkin juga gak sempat baca surat saya yang ini.
Tapi saya mohon, dengarkan permintaan saya ini, Pak.
6 bulan lagi, kami mau Natalan.
Sudah 3 kali kami Natalan di trotoar, terusir.
Sedih sekali.
Semoga tahun ini, kami bisa merayakan Natal di dalam gereja.
Kami mohon, pak SBY.
Salam damai untuk Bapak
Edo -
GKI Yasmin
Editor : Yan Chrisna
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...