Kematian Pendiri White Helmets Diduga Bunuh Diri
ISTANBUL, SATUHARAPAN.COM-James Gustaf Edward Le Mesurier, pendiri lembaga kemanusiaan Mayday Rescue dan White Helmets, diduga meninggal karena buduh diri. Dia diketahui telah berpikir untuk bunuh diri 15 hari sebelum kematiannya, kata istrinya.
Le Mesurier adalah mantan perwira intelijen Inggris yang mendirikan White Helmets untuk penyelamatan warga sipil dalam perang di Suriah, dengan dukungan dana dari berbagai negara sekutu dan PBB. Namun sejumlah pemberitaan dari Rusia menyebutkan para aktivis ini terkait dengan kelompok teroris ISIS.
Istrinya, seorang warga negara Swedia, Emma Hedvig Christina Winberg, 39 tahun, mengatakan kepada petugas kepolisian bahwa pada 11 November suaminya mulai minum obat psikiatris dan mengatakan kepadanya bawa dia berpikir untuk bunuh diri, pada 15 hari sebelum kematiannya, menurut laporan Hurriyet.
Menurut Winberg, Le Mesurier minum pil tidur pada hari kematiannya. Tubuh mantan perwira MI6 Le Mesurier, 48 tahun itu ditemukan tanpa nyawa di sebuah jalan di distrik Beyoglu pada dini hari 11 November oleh orang-orang yang lewat yang pergi ke masjid untuk shalat subuh.
Polisi dan paramedis tidak menemukan apa pun dalam kepemilikannya untuk mengidentifikasi pria itu, yang kemudian ditemukan sebagai Le Mesurier. Winberg mengatakan bahwa mereka pindah ke rumah di Beyoglu setelah Le Mesurier mulai mendapatkan suntikan dan pengobatan karena gangguan stres.
Pemeriksaan awal menunjukkan bahwa kematiannya sebagai bunuh diri. Tubuh Le Mesurier menunjukkan adanya patah tulang di tangan dan kakinya, dan menunjukkan kemungkinan besar bunuh diri.
Polisi juga mengatakan bahwa Le Mesurier tidak mungkin jatuh dari tempat selebar meter di depan jendela dan mungkin saja dia bunuh diri.
Le Mesurier mendirikan lembaga pertahanan sipil di Suriah yang dikenal sebagai White Helmets, dan dia dianugerahi oleh Ratu Elizabeth dari Kerajaan Inggris pada tahun 2016. White Helmets juga sempat disebut-sebut untuk menerima hadiah Nobel Perdamaian, namun tenggelam setelah muncul berita yang kontroversial tentang aktivisnya.
Editor : Sabar Subekti
Muslim Syiah Lebanon Membayar Harga Mahal untuk Perang Israe...
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Warga sipil Lebanon yang paling hancur oleh perang Israel-Hizbullah adalah M...