Kemdikbud Pastikan Tak Ada Pengadaan Penunjang UN
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) memastikan, tidak ada proyek pengadaan dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) berbasis komputer yang mulai dirintis pada tahun ini.
"Tidak akan ada pengadaan barang," ujar Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud, Nizam, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (29/1).
Pengadaan barang yang dimaksud berupa, perangkat komputer yang dipergunakan untuk ujian hingga genset untuk antisipasi listrik mati saat ujian.
Kemdikbud mulai merintis UN berbasis komputer pada tahun ini, yang dilangsungkan di 862 Sekolah Menengah Atas (SMA).
"Sekolah tersebut menjadi proyek percontohan. Untuk mengetahui, apakah hasil ujian berbasis kertas dan komputer sama," katanya menambahkan.
Untuk melaksanakan UN berbasis komputer tersebut, tentu saja diperlukan perangkat komputer dan genset jika disaat ujian listrik mati.
"Untuk tahun ini dilangsungkan secara bergantian. Ada yang pagi dan ada yang siang."
Sedangkan soal UN tetap bervariasi dengan tujuan menutup peluang kecurangan.
"Kalau berbasis komputer, soal bisa essai. Berbeda dengan sekarang, yang pilihan ganda semua," kata dia.
UN berbasis komputer baru akan dilangsungkan secara keseluruhan pada 2016.
Disinggung mengenai berapa penghematan yang bisa didapat dengan UN berbasis komputer tersebut, anehnya Nizam mengaku tidak mengetahuinya.
Setiap tahunnya sekitar Rp 500 miliar uang negara yang digunakan untuk penyelenggaraan UN. (Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...