Kemenag Perkuat Guru Perbatasan
SABANG, SATUHARAPAN.COM – Kementerian Agama (Kemenag) terus berupaya melakukan penguatan pendidikan madrasah di wilayah perbatasan (terluar), terpencil, dan terdalam (3T).
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Muhammad Zain mengatakan, setidaknya ada tiga pendekatan yang dilakukan, yaitu: fasilitasi, distribusi, dan insentif.
"Negara harus hadir untuk memberikan fasilitasi dan akses pendidikan di wilayah 3T, seperti Sabang, Natuna, Papua, Papua Barat dan NTT," terangnya saat secara virtual menutup Pelatihan GTK di Daerah 3T (Terluar, Terpencil, dan Terdalam) yang berlangsung di Sabang, Minggu (4/10).
Bekerja sama dengan World Bank, pelatihan ini sekaligus dalam rangka Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan untuk Guru, Kepala Madrasah, dan Tenaga Kependidikan Madrasah.
Pelatihan ini diikuti perwakilan Kanwil Kemeneg Provinsi Aceh, Kankemenag Kota Sabang, pengawas madrasah, serta kepala madrasah dan guru madrasah.
Ikhtiar kedua, lanjut Zain, meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satu caranya adalah melalui distribusi guru yang berkeadilan dan merata. "Ini penting dalam rangka pemerataan sekaligus transfer pengetahuan dan pengalaman," jelasnya.
"Terakhir, kita lakukan pendekatan dengan pemberian insentif untuk meningkatkan kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan madrasah di wilayah 3T," sambungnya.
Kepada peserta, Zain berpesan tentang pentingnya penguatan literasi, baik agama, sains, sosial maupun budaya. Caranya adalah dengan banyak membaca buku. Menurutnya, buku adalah jendela dunia. Dengan membaca buku, guru dapat memperluas wawasan dan bisa berkontribusi lebih besar dalam memajukan bangsa Indonesia yang unggul dan religius.
“Menurut seorang filsuf, Francis Bacon, books are the ships which pass through the vast sea of time. Buku ibarat kapal yang melintasi lautan waktu yang sangat luas. Dengan buku kita bisa terhubung dengan siapapun dan zaman apapun," pesannya.
"Buku adalah anugerah Tuhan yang tak ternilai harganya. Buku juga sebagai teman setia, sumber inspirasi, dan penjaga kewarasan bangsa," sambungnya.
Kasubbag TU GTK Madrasah menambahkan bahwa selain pemahaman terhadap literasi moderasi beragama, pelatihan ini juga dalam rangka meningkatkan kompetensi guru dan tendik di daerah perbatasan. Caranya, mengajarkan aplikasi sederhana seperti membuat video pembelajaran menggunakan smartphone, dan lainnya.
Kegiatan ini sekaligus memberikan dukungan moral bahwa pemerintah ada dan akan terus berupaya memperbaiki sistem pendidikan, khususnya di daerah perbatasan. (Kemenag)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...