Kemendag Selidiki Cabai Impor India-Tiongkok di Tulungagung
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Oke Nurwan, mengatakan pihaknya tengah menyelidiki kebenaran impor cabai dari India dan Tiongkok yang masuk di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, sejak pekan lalu.
“Saya sudah memberikan informasi ke Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga, apa betul itu? Katanya di Tulungagung, apa betul itu?” kata Oke Nurwan kepada satuharapan.com, di Jakarta, hari Selasa (14/2).
Masuknya cabai impor ke Tulungagung ditengarai akibat meroketnya harga cabai lokal Rp 112.000-140.000 per kilogram.
Oke Nurwan mengaku, Kemendag tidak menerbitkan izin impor cabai meskipun harga cabai di sejumlah daerah di Indonesia melonjak sangat tinggi.
“Soalnya yang sejauh saya ketahui, kami tidak menerbitkan izin impor untuk cabai segar,” katanya.
Baca juga: Kemendag Tak akan Impor Meski Harga Cabai Tinggi
Sementara itu Kabag Humas Pemkab Tulungagung, Sudarmaji, sebelumnya membenarkan adanya cabai impor telah menyerbu pasar Tulungagung. Menurut dia, hal itu bukan permasalahan mengingat sebagian besar petani cabai lokal mengalami gagal panen.
"Tidak menjadi masalah. Justru menjadi alternatif. Sebab dengan gagal panen, harga cabai lokal melambung tinggi dan nyaris tidak terjangkau," kata Sudarmaji seperti dikutip dari media lokal pekan lalu.
Dia mengatakan, saat ini kebutuhan masyarakat juga meningkat akan tetapi tidak diimbangi hasil panen cabai sebab hampir seluruh petani cabai mengalami gagal panen, yang membuat harga cabai dipasaran menjadi meningkat.
"Informasi yang kami dapat memang benar jika ada cabai impor yang masuk ke Tulungagung. Masyarakat saat ini sangat membutuhkan adanya cabai tersebut," katanya.
Editor : Eben E. Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...