Kemendikbud Akui Pembelajaran Seni Budaya Belum Optimal
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Dr Khamim mengatakan pembelajaran seni dan budaya di sekolah belum optimal.
"Pembelajaran seni dan budaya belum optimal. Oleh karenanya kemampuan seni anak harus diasah, agar tidak hanya pintar dari ilmu atau teori saja," ujar Khamim saat pelepasan pemenang lomba warna Faber Castell di Jakarta, Selasa (24/9).
Untuk jenjang SD, mata pelajaran seni diajarkan selama 32 jam per minggu untuk kelas satu, selama 34 jam per minggu untuk kelas dua, dan 36 jam untuk kelas tiga ke atas.
"Sebenarnya jumlah jam itu cukup, hanya materinya saja yang perlu ditingkatkan karena masih ada sekolah yang minim guru keseniannya," tambah dia.
Kasubdit Pembinaan SD Ditjen Dikdasmen Kemendikbud, Khairullah mengatakan pemerintah tidak bisa berjalan sendiri dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang baik. Terutama dalam pelajaran seni budaya.
"Dukungan dunia industri sangat dibutuhkan untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang baik," ujar Khairullah.
Sebanyak delapan siswa terpilih menjadi pemenang utama dari kegiatan Family Art Competitions 2 yang diadakan Faber-Castell.
Dalam penyelenggaraannya, kegiatan ini telah diikuti oleh peserta 39.202 peserta yang berasal dari 35 kota di Indonesia.
Manajer Produk PT Faber-Castell International Indonesia Richard Panelewen, mengatakan para pemenang memperoleh hadiah utama yakni berwisata ke Hongkong yang akan berangkat pada 25 hingga 28 September 2019.
Sebelumnya, Richard menjelaskan bahwa proses seleksi para pemenang diawali dari seleksi lomba yang diadakan di kota masing-masing, lalu selanjutnya karya juara pertama per kota, kembali diseleksi hingga akhirnya di peroleh juara utama per wilayah. (ANTARA)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...