Kemendikdasmen Gelar Belajar Darurat untuk Korban Erupsi Lewotobi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) merespons dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki dengan menyelenggarakan pembelajaran darurat serta dukungan psikososial bagi para korban.
Dalam keterangan diterima di Jakarta pada Rabu (13/11), bantuan untuk dukungan pendidikan yang telah disiapkan Kemendikdasmen saat ini meliputi penambahan tenda ruang kelas darurat dan fasilitas belajar bagi siswa sebanyak 15 unit, paket perlengkapan belajar sebanyak 1.570 paket, paket masker dan family kit, buku bacaan non teks pelajaran sebanyak 3.464 eksemplar, dan bantuan dana.
“Kemendikdasmen berkomitmen untuk memastikan anak-anak yang terdampak bencana tetap mendapatkan akses pendidikan, walaupun dalam situasi darurat. Kami berupaya menghadirkan pembelajaran yang aman melalui fasilitas darurat serta dukungan psikososial,” ujar Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen Suharti di Jakarta.
Untuk mengoptimalkan penanganan bencana, ia mengatakan Kemendikdasmen juga berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk rehabilitasi sarana pendidikan yang rusak.
Sejumlah organisasi mitra pun turut serta dalam menyediakan layanan dukungan psikososial, distribusi perlengkapan sekolah, dan mendukung upaya pendataan dan respon pendidikan dalam situasi darurat.
Ia menegaskan pihaknya akan memastikan keberlanjutan pendidikan bagi anak-anak terdampak bencana erupsi Gunung Lewotobi.
“Kami bekerja sama dengan pemerintah daerah, mitra organisasi kemanusiaan, dan pihak terkait untuk memberikan dukungan maksimal dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung pemulihan pascabencana,” ujar Suharti.
Erupsi gunung tersebut telah menyebabkan gangguan pada 66 satuan pendidikan di Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura dengan 458 guru dan 5.383 siswa yang terdampak langsung.
Selain itu, sebanyak 17 dari 66 satuan pendidikan tersebut terlaporkan mengalami kerusakan pada gedung dan sarana pendidikan lainnya.
Adapun saat ini, pendataan kerusakan sarana dan prasarana satuan pendidikan masih terus berlangsung.
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...