Kemenkeu: Kuartal III Akan Mengalami Penurunan Defisit
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Defisit di kuartal III akan mengalami penurunan dan inflasi akan kembali normal di September. Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan RI, Dr. Muhammad Chatib Basri, dalam acara Open House di Jakarta, pada Kamis (8/8).
Lebih lanjut, Chatib mengatakan defisit APBN di kuartal II masih sangat besar, tetapi defisit di kuartal ketiga akan lebih kecil. Ini karena terjadinya penurunan impor minyak. “Dilihat dari konsumsi BBM saja, sekarang sudah mulai flat. Jadi great balance kita, mulai dari kuarter III dan IV akan lebih baik. Efeknya juga belum bisa dilihat tahun ini,” jelas Chatib. Selain itu Kemenkeu juga telah membuat insentif untuk mengurangi impor barang modal. “Kemenkeu sedang membuat insentif intermediate good. Ini agar modal untuk mengimpor barang dapat dikurangi. Akan tetapi jika ini saya mulai, maka pemerintahan berikutnya yang akan merasakan dampaknya,” tegas Chatib.
Mengenai inflasi, Bank Indonesia memperkirakan laju inflasi Juli sebesar 3,2 persen. Sedangkan Pemerintah memperkirakan sebesar 2,8 persen. Angka ini menjadi lebih tinggi akibat harga makanan yang melonjak. Berdasarkan komposisinya, komponen makanan menyumbangkan sekitar 0,9 dari angka inflasi 3,2 persen.
Namun Chatib optimis inflasi Agustus akan lebih rendah, dibanding inflasi Juli. Inflasi Juli relatif tinggi karena dampak BBM yang berlangsung selama tiga bulan. Chatib memprediksi, inflasi di September akan mulai kembali normal. Jika pasokan memadai, maka di Oktober deflasi dapat terjadi.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...