Kemenko PMK Ingatkan UKM Harus Lakukan Revolusi Mental

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Deputi Bidang Kebudayaan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Haswan Yunaz, mengingatkan sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) harus terus meningkatkan kapasitas dan mengevaluasi diri. Layaknya menghadapi sebuah kompetisi, UKM harus mengalami fase revolusi mental.

“Sebagai generasi muda adik-adik sekalian harus memperbarui diri dengan tantangan yang ada di masa depan, karena saat ini ada  MEA (Masyarakat Ekonomi Asean, red) dan untuk meningkatkan daya saing saat ini generasi adik-adik sekalian harus mengalami fase semacam character building, atau yang Pak Presiden (Joko Widodo, red) bilang seperti Revolusi Mental,” kata Haswan Yunaz saat memberi materi dalam Seminar Bukalapak Forum Indonesia Muda, di Balai Sarbini, Jakarta, hari Senin (16/5).

Haswan membeberkan data Indeks Persaingan Kewirausahaan Dunia pada 2015 silam, Indonesia menempati urutan ke-37.

“Thailand urutan ke-32, Malaysia ada di urutan ke-17, kalau Singapura bisa masuk sepuluh besar kenapa kita tidak bisa,” kata Haswan.

Haswan tidak ingin membayangi para pengusaha muda yang hadir dalam Seminar Bukalapak Forum Indonesia Muda menjadi terbebani namun dia mengingatkan revolusi mental artinya semangat wirausaha harus lebih cepat bergerak.

Haswan memberi contoh Korea Selatan yang sama-sama memproklamirkan kemerdekaan pada 1945, lebih mementingkan pembangunan sumber daya manusia daripada infrastruktur, artinya, menurut Haswan bahwa sumber daya manusia juga merupakan aspek yang dipentingkan dewasa ini.

Haswan mengingatkan pada 20 Mei 2016 Indonesia akan memperingati Hari Kebangkitan Nasional oleh karena itu dalam peringatan  Hari Kebangkitan Nasional yang ke-108, generasi muda menjadi  aset negara dan poros pembangunan.

“Di tangan para pemuda, Indonesia dapat bersatu dan berkolaborasi untuk menjadi semakin maju. Sekarang merupakan saat yang tepat bagi para pemuda untuk mengsinergikan kekuatan dan menjadikan bangsa ini semakin produktif dan menghasilkan perubahan,” kata Haswan.

Editor : Eben E. Siadari