Kemenperin Gelar Pameran Produk Unggulan Jawa Timur
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kementerian Perindustrian menggelar Pameran Produk Unggulan Jawa Timur pada 2 – 5 Juli 2013 di Plasa Pameran Industri, Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta. Pameran ini diikuti oleh 47 perajin binaan Dekranasda Provinsi Jawa Timur dengan menampilkan produk unggulan terbaik.
“Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi dan daya saing yang kuat melalui produk-produk industri unggulan terbaiknya. Hal ini karena ditunjang dengan sumber daya manusia inovatif sebagai modal bagi pengembangan perekonomian masyarakat Jawa Timur,” kata Menteri Perindustrian, Mohamad Suleman Hidayat, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (Dirjen IKM), Euis Saedah, saat membuka pameran ini.
Perkembangan dan pertumbuhan IKM tidak terlepas dari komitmen, kebijakan dan program berkelanjutan yang dijalankan oleh pemerintah. “Kesemuanya itu dilaksanakan dengan satu tekad dan semangat agar pertumbuhan IKM di Indonesia dapat terus berkembang secara sehat dan kuat sehingga dapat menjadibagian integral dari seluruh kegiatan industri, dan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam memperkuat perekonomian domestik,” kata Dirjen IKM, Euis Saedah.
Menurut data Kemenperin pada 2012, jumlah unit usaha IKM di Indonesia mencapai empat juta unit. Dan berhasil menyerap tenaga kerja 9,4 juta orang. IKM juga telah menyumbangkan sekitar 10 persen dari PDB . Diharapkan pada 2025 sumbangan IKM dapat mencapai 50 persen.
Dalam upaya mengembangkan potensi IKM di Indonesia, pemerintah telah menjalankan beberapa program yaitu restrukturisasi mesin dan peralatan, pengembangan kewirausahaan, pembinaan dan pendekatan One Village One Product (OVOP) produk pangan, sandang, dan kerajinan, serta pengembangan IKM melalui pendekatan klaster.
Menurut Ketua Panitia Pameran Produk Unggulan Jawa Timur, H. Jenih Rokib, restrukturisasi mesin dan peralatan adalah pemberian potongan harga yang diberikan kepada para IKM yang sudah memiliki mesin. Besarnya sekitar 30 persen. Jika mesin yang dibeli itu adalah mesin buatan Indonesia, maka pemberian potongan harga dapat mencapai 40 persen. Dan dikembalikan secara tunai, melalui beberapa prosedur.
Sedangkan pengembangan kewirausahaan, dilakukan dengan cara memberikan pelatihan oleh tenaga ahli yang direkrut Kemenperin, terutama kepada tenaga-tenaga produktif yang mengalami putus sekolah. OVOP merupakan program suatu produk yang memiliki ciri khas tertentu, dari mulai bahan baku, produksi dan pemasaran dilakukan dalam suatu desa. Sedangkan pendekatan klaster adalah upaya untuk mengumpulkan bahan baku dan pengelolaan produk-produk yang saling terkait dalam suatu area, kebanyakan merupakan area kabupaten.
Editor : Sabar Subekti
AS Memveto Resolusi PBB Yang Menuntut Gencatan Senjata di Ga...
PBB, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat pada hari Rabu (20/11) memveto resolusi Dewan Keamanan PBB (Per...