Loading...
INDONESIA
Penulis: Sabar Subekti 09:55 WIB | Sabtu, 11 Mei 2024

Kemensos Bantu Instalasi Air Minum di Waingapu, Sumba Timur, NTT

Warga minum air dari instalasi yang dibangun dengan bantuan Kemensos. (Foto: Kemensos)

WAINGAPU-NTT, SATUHARAPAN.COM-Masyarakat Desa Pambotanjara, Kecamatan Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) biasanya harus merogoh kocek hingga Rp 500 ribu untuk mendapatkan 5.000 liter air.

Biaya yang dikeluarkan tergantung jarak rumah dengan jalan raya. Semakin jauh, semakin besar biaya yang harus dikeluarkan. Belasan tahun lalu, warga bahkan harus memilih antara pendidikan  atau penghidupan. Akibatnya, jumlah penduduk yang mampu mengenyam pendidikan tinggi hanya sedikit karena penghasilan dibelanjakan untuk membeli air.

Namun kini, warga bisa sedikit bernafas lega. Kementerian Sosial memasang instalasi pengolahan air terpadu dilengkapi dengan teknologi reverse osmosis (RO) yang bisa langsung diminum, yang tentunya tidak hanya mengurangi beban pengeluaran untuk membeli air, tetapi juga pengeluaran untuk membeli kayu bakar untuk memasak air.

"Apalagi air ini kan sudah ada RO-nya jadi tidak perlu dimasak. Jadi kalau yang musim hujan juga sekarang karena kayu bakar juga sulit, juga didapatkan dengan kondisi yang basah. Jadi dari kawan-kawan yang punya motor juga datang ambil air di sini," kata kepala Desa Pambotanjara, Titus Umbu Jawa Ray, saat ditemui di area instalasi air di RT02/RW01 Laimahang, Dusun 1 Kokur Kalimbung, Desa Pambotanjara, hari Kamis (2/5) pekan lalu.

Tidak hanya membangun instalasi air, Kemensos juga menlengkapi dengan listrik untuk pengolahan air dengan panel surya 4x400wp dengan kekuatan hingga 1.600 watt. Tujuannya, agar masyarakat tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk listrik.

Ada juga pipa yang diberikan Kemensos agar air bisa mengalir mendekati rumah warga sehingga tidak perlu datang ke lokasi instalasi air. Sejak selesai dua bulan lalu, instalasi air dari Kemensos digunakan oleh 40 keluarga di RT 2. Ke depan, diharapkan lebih banyak warga yang menggunakan, terutama saat kemarau.

Masyarakat sangat bersyukur dengan adanya instalasi air. Apalagi sumber air yang biasa dikonsumsi memiliki zat kapur, sedangkan air siap minum dari RO memiliki bentuk serupa air mineral. "Malahan jernih seperti model air mineral, kita lihat jernih. Kita isi di botol itu, beda,"  kata Titus. Selain itu, limbah RO juga digunakan untuk menyiram tanaman hortikultura, minum ternak, dan kolam lele.

Pemenuhan kebutuhan air juga menjadi perhatian Menteri Sosial, Tri Rismaharini, saat berkunjung ke Puskesma Lewa, Desa Kambata Wundut, Kecamatan Lewa, Sumba Timur, pada hari Jum'at (3/5).

Mensos Risma berjanji akan menurunkan tim untuk melakukan survey. "Saya akan kirimkan tim yang akan mencari sumber air baik yang untuk masyarakat maupun yang pertanian," kata Risma di hadapan masyarakat yang hadir di Puskesmas Lewa, Kecamatan Lewa, Kabupaten Sumba Timur, NTT.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home