Kemensos Bantu Sepasang Lansia agar Tak Lagi Mengemis
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Sentra Galih Pakuan Bogor membantu sepasang lansia Braim B. Arsidi (68) dan Jasimah (65), warga Desa Sujung, Kabupaten Serang, Banten, yang sehari-hari mengemis untuk bertahan hidup, sekaligus merawat anak mereka yang mengalami skizofrenia.
Dalam rilis yang disiarkan Kemensos di Jakarta, Senin (4/3) malam, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengarahkan tim untuk melakukan asesmen dan menyerahkan bantuan sesuai kebutuhan sejak berita mengenai aktivitas mengemis mereka mencuat di media online.
"Ini merupakan tindak lanjut penanganan. Kita sudah memberikan bantuan sesuai hasil asesmen. Proses selanjutnya yaitu penanganan anaknya yang diidentifikasi mengalami gangguan jiwa," kata Kepala Sentra Galih Pakuan Bogor Rinto Indratmoko.
Braim yang akrab disapa Ibrahim mengalami kebutaan akibat glukoma dan katarak serta pendengaran yang melemah. Di rumah semi permanen berukuran 40 meter persegi, beralaskan tanah dan tembok bata merah, mereka berdua tinggal bersama dua anak dan dua cucu. Anaknya yang bernama Jainudin (44) mengalami skizofrenia sejak diceraikan istrinya.
Sementara anaknya yang bernama Jainul Abidin (46) bekerja serabutan dengan pendapatan Rp50 ribu-Rp100 ribu per hari untuk membiayai dua anaknya yang salah satunya masih sekolah.
Atas kondisi itu Kemensos telah menyerahkan Bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) berupa alat bantu dengar bagi Ibrahim, perlengkapan sekolah dan sepeda bagi cucu ibrahim dan Jasimah, paket sembako, paket nutrisi dan buah, paket kebersihan diri, perlengkapan ibadah, hingga perlengkapan rumah tangga.
Bantuan kewirausahaan juga diberikan berupa 31 bebek betina, satu bebek jantan, dan perlengkapan ternak bebek. Bantuan usaha itu nantinya dikelola oleh Jainul Abidin.
Sambil menyerahkan bantuan usaha, Kemensos membujuk dan memberikan psiko-edukasi agar sepasang lansia itu tidak lagi mengemis sebab bantuan usaha yang diberikan dapat menjadi sumber pemenuhan kebutuhan sehari-hari keluarga Ibrahim.
Kemensos juga telah membawa Ibrahim melakukan skrining mata di RS Mata Ahmad Wardi, cek kesehatan bagi Ibrahim dan Jasimah di RSUD Provinsi Banten, serta memberi bantuan permakanan lansia bagi keduanya.
Selain itu Kemensos akan mendampingi Jainudin menjalani pengobatan di RSJ Marzoeki Mahdi Bogor selama 18 hari dan memberikan bantuan permakanan bagi disabilitas.
Pasca-perawatan di RSJ, pihak Kementerian Sosial akan membawa Jainudin ke Sentra Galih Pakuan Bogor untuk menjalani proses rehabilitasi sosial. Sentra juga akan terus memonitor usaha ternak bebek petelur yang dijalankan Jainul Abidin.
"Alhamdulillah, tau-tau datang ke rumah. Lihat ibu gak ada kasur dibeliin kasur, lihat gak ada bantal dibeliin bantal, lemari, dibeliin beras, dibawain peralatan dapur, ada baju sekolah juga untuk cucu. Ini diajak berobat juga," kata Jasimah.
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...