Kemensos Serahkan Ayam Hidup kepada 6.000 Keluarga
CIANJUR, SATUHARAPAN.COM - Enam ribuan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Kementerian Sosial di Kecamatan Pagelaran, Cianjur, Jawa Barat, menerima ayam hidup untuk komoditas protein hewani yang biasanya dalam bentuk daging ayam potong atau daging sapi.
Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Cianjur, Surya, Senin (25/1), mengatakan baru mendapat laporan terkait komoditas daging ayam potong yang seharusnya diterima KPM diganti dengan ayam hidup, sehingga pihaknya akan segera menindaklanjuti hal tersebut karena tidak ada dalam pedoman umum untuk program BPNT.
"Ini baru pertama kali ada komoditi yang diganti dengan ayam hidup bukan daging ayam potong yang diterima KPM. Kami baru mendapat laporan terkait hal tersebut, namun selama tidak ada yang keberatan, mungkin bukan masalah. Tapi kami akan tindaklanjuti, terkait 6000 lebih KPM menerima ayam hidup dari Ewaroeng di Kecamatan Pagelaran," katanya.
Surya menjelaskan berdasarkan pedoman umum dari Kemensos RI, setiap KPM menerima bantuan sebesar Rp200.000 melalui kartu khusus yang nantinya akan ditukarkan dengan sembako di jaringan layanan yang bernama e-Waroeng.
Bantuan tersebut dapat ditukarkan menjadi empat komoditas, beras sebagai sumber karbohidrat, telur, daging sapi, daging ayam dan ikan sebagai sumber protein hewani, kacang-kacangan atau tahu tempe sebagai protein nabati dan buah-buahan sebagai sumber vitamin, dimana masing-masing komoditas dipasok oleh EWaroeng.
Sementara ribuan KPM di Kecamatan Pagelaran mempertanyakan komoditi untuk pemenuhan protein hewani kali ini yang mereka dapatkan berbentuk ayam hidup yang sebelumnya dalam bentuk daging ayam potong beku. Bahkan beberapa orang penerima tidak dapat menikmati bantuan tersebut karena ayam yang diterima mati selang beberapa jam.
"Kami juga tidak tahu apa alasannya, namun untuk daging dari Ewaroeng yang kami terima dalam bentuk ayam hidup. Pastinya keberatan karena biasanya tinggal mengolah sekarang harus mengurusi ayam hidup. Bahkan ada yang baru menerima ayamnya sudah mati," kata Gofur KPM warga Desa Pagelaran.
Sementara Kepala Desa Pagelaran, Rachmat Rusyandi, mengatakan sebagian besar warganya penerima bantuan Kemensos berupa ayam hidup yang sebelumnya mendapat daging ayam potong, bahkan pihaknya belum mendapat jawaban dari pihak terkait mulai dari Ewaroeng dan pendamping TKSK perihal digantinya daging ayam potong dengan ayam hidup.
"Sebagian besar KPM mempertanyakan hal tersebut. Mereka lebih memilih daging yang tinggal diolah dibandingkan ayam hidup. Kami lihat di pedoman umum dalam bentuk daging bukan ayam hidup. Kami masih menunggu jawaban dari Ewaroeng dan pemasok," katanya.(Antara)
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...