Loading...
INDONESIA
Penulis: Sabar Subekti 07:24 WIB | Senin, 25 Januari 2021

Bakamla Indonesia Tahan Kapal Iran dan Panama

Foto yang dirilis oleh Badan Keamanan Laut Indonesia (Bakamla), MT Frea berbendera Panama, kiri, dan kapal tanker MT Horse berbendera Iran terlihat berlabuh bersama di perairan Pontianak, Kalimantan Barat, hari Minggu (24/1/2021). Pihak berwenang mengatakan bahwa mereka menahan dua kapal yang diduga melakukan transfer minyak secara ilegal di perairan Indoensia. (Foto: Bakamla via AP)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang Indonesia menyatakan bahwa mereka menahan sebuah kapal tanker Iran dan kapal tanker Panama yang diduga melakukan transfer minyak secara ilegal di perairan Indonesia, hari Minggu (24/1).

Kapal tanker, MT Horse berbendera Iran, dan MT Frea berbendera Panama, ditahan di perairan Provinsi Kalimantan Barat, kata Wisnu Pramadita, juru bicara Badan Keamanan Laut Indonesia.

Dia mengatakan kapal tanker tersebut diduga melakukan berbagai pelanggaran, termasuk tidak mengibarkan bendera negara, mematikan sistem identifikasi mereka, berlabuh secara ilegal serta transfer bahan bakar ilegal antar kapal dan menumpahkan minyak.

Pihak berwenang mengawal dua kapal tanker itu ke pulau Batam di Provinsi Kepulauan Riau untuk penyelidikan lebih lanjut, katanya.

Televisi pemerintah Iran mengakui penahanan kapal tanker itu, mengutip pihak berwenang Indonesia. Namun laporan itu tidak menjelaskan lebih lanjut.

Iran yang memiliki cadangan minyak dan gas alam, menghadapi penjualannya di luar negeri sangat dipengaruhi oleh sanksi oleh Amerika Serikat setelah mantan Presiden Donald Trump secara sepihak menarik Amerika dari kesepakatan nuklir Teheran dengan kekuatan dunia pada tahun 2018. Sanksi itu memotong sumber penting pendapatan pemerintah dalam jangka panjang terhadap ekonomi Iran.

Sejak saat itu, Iran mengandalkan penjualan pasar gelap dan kesepakatan dengan Venezuela untuk mempertahankan penjualannya.

Armada tanker minyak milik negara Iran yang secara rutin melakukan perjalanan mematikan pelacak Sistem Identifikasi Otomatis (Automatic Identification System / AIS) mereka untuk mencoba menutupi ke mana mereka mengirimkan kargo mereka. 

Suar AIS tersebut untuk keamanan agar kapal lain tahu apa yang ada di sekitarnya, dapat dilacak. Analis mengatakan kapal-kapal itu sering mentransfer minyak mereka ke kapal lain, yang kemudian menjual minyak mentah dengan alasan palsu. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home