Kementan Jamin Januari 2018 Tidak Terjadi Paceklik Beras
PANDEGLANG, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) menjamin sampai dengan Januari 2018 tidak akan terjadi paceklik atau kekurangan beras, karena produksi pada secara nasional cukup banyak.
"Biasanya pada November, Desember dan Januari itu terjadi peceklik, namun untuk ini tidak akan terjadi karena produksi padi cukup banyak," kata Badan Penyuluhan dan Pengembagan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian, Momon Rusmono, saat panen raya padi, di Desa Gunung Putri, Pandeglang, hari Senin (18/12).
Ia mencotohkan, untuk Kabupaten Pandeglang luas lahan yang siap di panen pada Desember mencapai 7.000 hektare, jika produksi rata-rata 6 ton/Ha maka akan diperoleh gabah kering panen 42.000 ton.
"Jika dikonversi ke beras menghasilnya 21.000 ton. Konsumsi hanya 10.500 ton/bulan, maka masih ada surplus 10.500 ton beras," katanya.
Demikian juga di Provinsi Banten, kata dia, luas lahan yang siap panen pada bulan ini 22.000 Ha dengan produksi minimal 132.000 ton padi kering penen, dan dikonversi ke padi sekitar 60.000 ton lebih. Hal yang sama juga terjadi secara nasional.
Momon menyatakan cukup tingginya produksi padi secara nasional, karena luas tambah tanam yang pada 2017 mencapai 1 juta Ha, atau lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya berkisar 500.000-600.000 Ha.
Ia juga menyatakan Kementerian Pertanian terus melakukan pembinaan pada para petani, baik oleh petugas kementerian yang turun ke daerah, dinas terkait di daerah, petugas penyuluh pertanian bahkan dari TNI AD.
"Bahkan Kementerian Pertanian sudah menunjuk penanggung jawab untuk pengembangan padi, jagung dan kedelai di daerah. Untuk Provinsi Banten penanggung jawabnya yakni Bambang Sugiharto yang menjabat Direktur Pembenihan Tanaman Pangan," ujarnya.
Kementerian Pertanian juga meningkatkan kemampuan para penyuluh pertanian sehingga bisa lebih maksimal melakukan pendampingan dan bisa menularkan ilmunya pada para petani binaannya.
Terkait panen raya di Desa Gunung Putri, menurut dia, yang dipanen 80 ha dari luas tanam 250 Ha dengan hasil cukup bagus.
Berdasarkan laporan dari Ketua Gabungan Kelompok Tani setempat sebagian hasil panen dijual ke Kabupaten Lebak, Serang dan Jakarta melalui Toko Tani Indonesia (TTI), artinya diwilayah itu produksi beras surplus. (Antara)
Editor : Melki Pangaribuan
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...