Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta Widiadi 09:01 WIB | Senin, 18 Januari 2016

Kementerian Agama Lakukan Pencegahan terhadap Terorisme

Peserta upacara dari elemen organisasi, pelajar serta mahasiswa, dalam acara Apel Kebhinnekaan Lintas Iman Bela Negara yang digelar di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat untuk menolak bentuk radikalisme, terorisme, dan narkoba. (Foto: Dok. satuharapan.com/Dedy Istanto).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menjelaskan Kementerian Agama melakukan program preventif atau pencegahan terhadap terorisme.

“Dalam mencegah terorisme, tentu langkah dari Kemenag (Kementerian Agama, Red) adalah preventif, kita mengajak majelis-majelis seluruh agama untuk menyampaikan pesan-pesan yang tepat pada esensi atau substansi sebuah ajaran agama,” kata Lukman kepada para pewarta setelah  Apel Lintas Iman Bela Negara, di Lapangan Banteng, Jakarta, hari Minggu (17/1).     

Lukman menjelaskan, melalui dakwah yang dikendalikan Kementerian Agama, dapat mencegah dakwah yang menjurus kepada ajaran berbuat kekerasan, karena esensi sesungguhnya dari dakwah agama adalah menyejahterakan manusia.

“Agama untuk manusia, untuk mengangkat harkat dan martabat manusia,” kata dia.

Ia menambahkan, sejak beberapa tahun lalu, Kementerian Agama telah melakukan program deradikalisasi kepada berbagai pihak yang terlibat dalam kelompok gerakan radikal.

Lukman menjelaskan program deradikalisasi tidak sederhana, karena program tersebut dilakukan beberapa instansi dan membutuhkan jangkauan yang luas di Indonesia.

“Deradikalisasi tidak bisa dikatakan gagal karena tantangannnya sangat kompleks, jadi kita tidak merasa gagal tetapi kita merasa tantangan ke depan lebih serius karena diperlukan komitmen lebih dari seluruh elemen bangsa khususnya lintas agama,” kata dia.

Ia menjelaskan, agama memiliki kekuatan yang sangat besar dalam menjaga paham kebangsaan Indonesia.

“Paham keagamaan di Indonesia  sesungguhnya adalah paham yang moderat, paham yang menebarkan kasih sayang, itulah paham keagamaan yang diwarisi ratusan tahun yang lalu,” kata dia.

Menurut dia, perlu ada pemberian paham keagamaan yang sesungguhnya oleh pemuka agama dan terutama keluarga agar seseorang tidak tersesat cara berpikirnya.

"Kemenag mengajak majelis agama, tokoh agama dan keluarga sebagai satuan terkecil, untuk paham sepenuhnya tentang  agama di lingkup keluarga kita," kata Lukman.

Lukman mengatakan, jangan sampai di era globalisasi ini, keluarga Indonesia disusupi paham yang bertentangan dengan ideologi bangsa.

Dalam kaitan dengan tragedi bom di kawasan Sarinah, Jl MH Thamrin, Jakarta, yang terjadi hari Kamis (14/1), Lukman mengajak masyarakat berbaik sangka tentang intelijen yang optimal bekerja, masyarakat harus memberi semangat kepada intelijen, dan jangan menganggap aparat penegak hukum dan intelijen tidak bekerja. 

Dalam acara Lintas Iman Bela Negara, menurut pantauan satuharapan.com, yang hadir tidak hanya pemimpin agama namun juga lebih kurang 12.000 simpatisan ormas lintas keagamaan. Mulai pukul 12:20 anggota ormas keagamaan datang dan berbaris, ada yang mengenakan seragam mirip tentara, ada yang mengenakan kostum dengan khas keagamaan. 

Namun, acara belum juga dimulai hingga pukul 13:00. Simpatisan ormas lintas keagamaan masih melakukan gladi bersih. Banyak juga yang hingga pukul 13:30 baru datang. Upacara dimulai pukul 14:15. 

Dalam Apel Lintas Iman Bela Negara itu, selain Said Aqil Siradj turut hadir beberapa menteri antara lain Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, serta Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.

Hadir pula perwakilan dari Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Uskup Yohanes Harun Yuwono, Ketua Umum Wali Umat Buddha Indonesia Suandi Sandjaja, Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Konghucu Uung Sandana, Perwakilan Ketua bidang Ideologi, Politik, Hukum, dan HAM Parisadha Hindu Dharma Indonesia Yanto Jaya.

Apel Lintas Iman Bela Negara dihadiri lebih kurang 12.000 simpatisan dari organisasi kepemudaan seperti Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama, Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama, Gerakan Muda Kristen Indonesia Pemuda Katolik, Wanita Katolik, Hikmahbuddhi (Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia, Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika.

Ditampilkan atraksi tari-tarian yang berbeda-beda, mulai dari Sabang sampai Merauke, juga pertunjukan barongsay.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home