Kemlu RI Kecam Aksi Israel Tutup Akses Al Aqsa
SATUHARAPAN.COM – Kementerian Luar Negeri RI mengecam tindakan pemerintah Israel yang menutup akses umat muslim ke Masjid Al Aqsa di Jerusalem.
Melalui juru bicara Michael Tene, Kemlu RI mendesak pemerintah Israel segera membuka akses bagi umat muslim yang hendak beribadah di Masjid Al Aqsa.
Aksi penutupan, kata Michael, merupakan bentuk pelanggaran yang mendasar terhadap hak manusia.
“Bukan hanya membuka akses, tapi (pemerintah Israel) juga harus menjamin keselamatan umat muslim untuk bisa beribadah di Masjid Al Aqsa,” kata Michael kepada wartawan BBC Indonesia, Jerome Wirawan.
Saat berita ini diturunkan, polisi Israel telah membuka akses Masjid Al Aqsa menjelang salat Jumat. Namun, umat muslim yang diperbolehkan masuk hanya mereka yang berusia di atas 50 tahun.
Pada Kamis (30/10), juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan penutupan sebuah tempat suci yang dipersengketakan di Jerusalem sebagai "deklarasi perang".
Tindakan ini terjadi di tengah-tengah ketegangan setelah adanya penembakan terhadap seorang aktivis Yahudi.
Moataz Hejazi, seorang pria Palestina, dituduh menembak Yehuda Glick, seorang aktivis yang menyerukan pembukaan akses beribadah bagi umat Yahudi di kompleks Masjid Al Aqsa.
Juru bicara kepolisian Israel, Micky Rosenfeld, mengatakan Hijazi mencoba melawan ketika akan ditangkap di daerah permukiman Jerusalem timur.
Rosenfeld mengklaim pihaknya sempat terlibat baku tembak dengan Hijazi sebelum akhirnya pria tersebut “dilumpuhkan”.
Namun, sepupu Hijazi mengatakan saudaranya itu ditembak polisi setelah ditahan di dalam rumahnya. (bbc.co.uk)
Editor : Bayu Probo
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...