Kenaikan Permukaan Laut Ancam Florida
MIAMI BEACH, SATUHARAPAN.COM - Hangatnya pancaran sinar matahari dan pantai berpasir membuat Florida selatan dan kota Miami, laksana surga bagi para wisatawan. Sayangnya tempat menawan itu terancam bahaya karena naiknya permukaan laut, kata beberapa ahli pada Selasa (22/4).
Saat pertemuan Senat khusus di Miami, Senator Bill Nelson menggambarkan Florida selatan sebagai “Titik Nol” untuk perubahan iklim dan ancaman bagi masyarakat pesisir.
Naiknya permukaan laut di Florida akan sangat berdampak besar pada Miami karena sebagian besar asetnya menjadi taruhan, seperti rumah, hotel tepi pantai dan berbagai bisnis lainnya, menurut World Resources Institute.
Tidak hanya properti tepi laut senilai 14,7 miliar dolar AS (sekitar Rp169,5 triliun) yang terancam, tapi Miami juga merupakan kota dengan populasi penduduk terbesar keempat di dunia yang rentan terhadap kenaikan permukaan laut.
Hampir 20 juta orang tinggal di seluruh negara bagian Florida, dan sekitar tiga perempat di antaranya tinggal di kawasan pantai,” ucap Nelson.
Perairan di sekitar Florida selatan meningkat dengan pesat. Kenaikan permukaan laut di pantai Florida hanya mencapai 30 sentimeter sejak 1870, menurut lembar fakta yang dikeluarkan World Resources Institute (WRI).
Kenaikan air laut di Florida diperkirakan akan mencapai 23 sampai 61 sentimeter pada 2060.
Miami terletak 1,22 meter di atas permukaan laut.
“Kami berada di substrat besar yang terdiri dari batu kapur dan batu coquina yang berpori dan diresapi air,” kata Nelson saat pertemuan Senat di Miami, digelar untuk merayakan ulang tahun ke-44 Hari Bumi.
“Anda bisa membangun tanggul namun itu tidak akan berguna,” tambah Nelson, menggambarkan tanah di bawah Florida “seperti keju Swiss.”
“Jadi kami harus menciptakan solusi terbaru dan inovatif,” kata Nelson, senator dari Partai Demokrat yang lahir di Miami. (AFP)
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...