Kenya Larang Pernikahan di Malam Hari
Sekelompok wanita diserang dan barang berharga dicuri setelah mereka meninggalkan acara pernikahan pada malam hari.
MOMBASA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Kenya melarang pernikahan yang digelar pada malam hari di Mombasa, kawasan pantai di Kenya, karena pemerintah menyatakan dapat menjadi sasaran penjahat.
Pejabat pemerintah mengatakan keputusan diambil setelah terjadi peningkatan serangan kelompok kriminal yang menggunakan senjata pisau.
Upacara pernikahan di Mombasa dapat berlangsung selama lima hari, termasuk pesta yang diadakan sampai larut malam.
“Sejak larangan berlaku perayaan harus berakhir pada pukul 10 malam waktu setempat,” kata pejabat itu seperti dikutip bbc.com, pada hari Kamis (18/8).
“Keluarga yang ingin melanjutkan acara pernikahan setelah jam tersebut harus mendapatkan izin polisi dan membayar aparat bersenjata,” kata seorang pejabat lokal Maalim Mohamed.
Langkah ini diambil setelah penyerangan terhadap sekelompok wanita ketika pulang dari acara pernikahan yang digelar malam hari. Pencuri juga mengambil barang berharga para wanita itu, seperti diberitakan koran Citizen.
Wartawan BBC di Mombasa, Ferdinand Omondi, melaporkan polisi baru-baru ini melancarkan operasi keamanan dan sejumlah penjahat telah ditembak mati.
Julius Ogogoh, Kepala Komisi Organisasi non-pemerintah untuk Hak Asasi Manusia dan Keadilan, mengatakan kepada surat kabar Daily Nation,"Pemerintah tidak bisa melarang pernikahan pada malam hari, yang menjadi budaya di wilayah ini."
"Sebaliknya, badan keamanan harus berurusan dengan gangster. Kami berada dalam abad ke-21 dan perintah sepertinya kuno," dia menambahkan.
Editor : Eben E. Siadari
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...