Kepala BPPT: Jadikan Indonesia Berdaya Saing dan Berdaulat Berbasis Iptek
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melakukan rotasi dan pergantian pejabat untuk mengisi beberapa jabatan yang kosong serta menempatkan pejabat pada posisi yang tepat untuk level jabatan administrator dan jabatan pengawas, di BPPT, 15 Februari lalu. Sebanyak 31 pejabat baru dilantik, juga empat pelaksana tugas untuk jabatan administrator dan pengawas.
Kepala BPPT yang baru, Hammam Riza, mengatakan memasuki era revolusi industri 4.0 merupakan suatu momentum bagi BPPT untuk melalui perannya menjadikan Indonesia berdaya saing dan berdaulat berbasis iptek, sehingga Indonesia menjadi mandiri, maju, adil dan makmur.
Untuk mencapai tahapan itu, Hammam berpesan BPPT harus bekerja lebih keras lagi. BPPT juga harus fokus dalam melakukan penguatan kelembagaan, pemberdayaan SDM dan flagship, serta penguatan inovasi dan layanan teknologi. Ia menegaskan dibutuhkan BPPT yang solid, smart, dan speed.
Untuk mencapainya, perlu dipersatukan antara ruh, rasio, rasa, dan raga, guna berkolaborasi menjadi satu kekuatan besar untuk mewujudkan cita-cita BPPT. Ia berharap melalui pelantikan pejabat baru dapat berkontribusi agar dapat memberikan nilai tambah bagi BPPT.
Dr Hammam Riza, Kepala BPPT yang Baru Dilantik
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Prof M Nasir melantik Dr Hammam Riza MSc (IPU) sebagai Kepala BPPT pada 30 Januari lalu.
Hammam Riza, seusai pelantikan, menuturkan akan terus berupaya agar BPPT dapat terus memberi kontribusi inovasi teknologi untuk negeri dalam meningkatkan daya saing Indonesia, khususnya di era 4.0 ini.
BPPT siap bekerja bersama seluruh pemangku kepentingan, dalam mewujudkan berbagai arahan Presiden dan jajarannya, dalam rangka meningkatkan kompetensi industri lokal dalam mewujudkan TKDN, agar mampu bersaing di tengah era persaingan global.
“Tantangan BPPT ke depan adalah bagaimana ilmu pengetahuan dan inovasi teknologi dapat diterapkan seoptimal mungkin, dalam meningkatkan daya saing nasional. BPPT akan terus berupaya keras keras dengan bersinergi, dan bahu membahu bersama seluruh pemangku kepentingan strategis,” katanya di Auditorium Gedung II BPPT, Jakarta, Rabu (30/1/2019).
BPPT sebagai bagian dari pemerintahan, seperti ia kemukakan, memiliki peran dalam inovasi, audit, kliring teknologi, difusi dan komersialisasi, alih teknologi, serta layanan teknologi. “BPPT adalah aset penting pemerintah, dalam mendukung upaya-upaya pencapaian kemandirian bangsa melalui kemandirian teknologi. BPPT menjadikan iptek sebagai penghela pertumbuhan ekonomi,” ia menjelaskan.
Tahun ini, tugas BPPT ia akui semakin banyak, khususnya terkait beberapa program juga memerlukan percepatan dalam penyelesaiannya. “Mulai dari pemasangan buoy tsunami dan cable based tsunameter, FS Kereta Cepat dan LRT, serta proyek prioritas nasional lain yang mesti kita tuntaskan segera dan sebaik-baiknya,” katanya.
Keahlian Artificial Intelligence
Hammam Riza adalah alumnus Teknik Elektro, jurusan Elektronika Institut Teknologi Bandung – ITB 1986. Ia memperoleh gelar Master of Science (S2) di bidang Ilmu Komputer dari University of Kentucky, Amerika Serikat tahun 1991.
Gelar doctor ia raih pada tahun 1999 dengan yudisium cum laude di bidang Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung (ITB), dengan keahlian Artificial Intelligence.
Hammam Riza lahir di Medan 8 Agustus 1962, dan mulai berkarier di BPPT tahun 1987. Pada 2004 ia menjabat sebagai Kepala Balai Jaringan Informasi Ilmu Pengetahuan & Teknologi bidang pelayanan teknologi informasi dan komunikasi, khususnya e-Government, Sistem Komunikasi Internet & Data Center.
Pada tahun 2010 ia diangkat sebagai Direktur Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jabatan Eselon I atau Pimpinan Tinggi Madya pertamanya adalah sebagai Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi, & Material (TIEM), serta terakhir mengemban amanah sebagai Deputi Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam (TPSA) BPPT. (bppt.go.id)
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...