Kepala BPS: Biasa Inflasi Desember Lebih Tinggi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto, mengatakan inflasi di bulan Desember biasa mengalami kenaikan dibanding dengan bulan sebelumnya.
Menurut dia, kenaikan inflasi dikarenakan tingginya permintaan dari masyarakat.
“Sebetulnya kalau November itu naik hal yang biasa, nanti akan naik lagi di Desember karena memang banyaknya permintaan, tapi saya yakin para menteri sudah berkoordinasi untuk berusaha menjaga supaya harga-harga barang pokok, harga-harga pangan bisa terkendali. Saya pikir itu yang sedang dilakukan,” kata Suhariyanto kepada satuharapan.com, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, hari Rabu (7/12).
Suhariyanto mengakui, tidak bisa menyebut angka pasti berapa kisaran inflasi bulan Desember 2016 melihat tingkat inflasi November mencapai 0,47 persen yang jauh lebih tinggi bila dibanding inflasi November tahun 2015 (0,21 persen) dan juga lebih tinggi bila dibanding inflasi Oktober (0,14 persen). Namun dia optimistis kondisi ekonomi Indonesia akan tetap terkendali.
“Saya tidak bisa memprediksi harganya, tapi maksud saya sesuatu yang biasa bahwa kalau bulan Desember itu selalu biasanya (inflasi) lebih tinggi dari November biasanya,” kata dia.
Cabai, bawang merah, dan beras belakangan memang menjadi komoditas yang menjadi sorotan pemerintah dan masyarakat karena harganya mengalami kenaikan yang nyaris tak terkendali.
Seperti dilansir dari Antara, hingga hari Selasa (7/12), harga cabai, misalnya, di sejumlah daerah mencapai Rp 50.000 per kilogram bahkan hingga Rp100.000/kg.
“Itu hal yang biasa karena pada Desember itu permintaan banyak. Jadi kan itu supply and demandnya seperti itu, tapi kita harapkan terjagalah. Saya perkirakan masih di bawah di bawah target (untuk Desember 2016),” kata Suhariyanto.
Editor : Eben E. Siadari
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...