Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 12:31 WIB | Kamis, 02 Januari 2025

Kepala Keamanan Iran: Perlawanan Baru terhadap Israel Akan Muncul di Suriah

Kepala Keamanan Iran: Perlawanan Baru terhadap Israel Akan Muncul di Suriah
Seorang pekerja merobek foto-foto Bashar al Assad dari Suriah, mantan presiden Suriah, Hafez al Assad, mendiang pemimpin Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah, dan Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, di sebuah pom bensin di Nubl, sebuah desa di pedesaan Aleppo, Suriah, 11 Desember 2024. (Foto: dok. Reuters)
Kepala Keamanan Iran: Perlawanan Baru terhadap Israel Akan Muncul di Suriah
Sebuah gambar yang diambil di Damaskus pada 9 Desember 2024 menunjukkan gedung kedutaan Iran yang dijarah setelah oposisi merebut ibu kota Suriah pada hari sebelumnya, dengan potret komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran yang terbunuh, Qasem Soleimani, masih tergantung di pagarnya. (Foto: dok. AFP)

TEHERAN, SATUHARAPAN.COM-Kepala keamanan Iran, Ali Akbar Ahmadian, mengatakan kelompok baru akan muncul di Suriah untuk melawan Israel setelah jatuhnya presiden Bashar al Assad, media pemerintah melaporkan.

"Dengan pendudukan wilayah Suriah oleh rezim Zionis, perlawanan baru telah lahir yang akan terwujud di tahun-tahun mendatang," kata Ahmadian, sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, kantor berita IRNA melaporkan Senin (30/12) malam.

Dalam pertemuan dengan menteri luar negeri Oman, Ahmadian menegaskan bahwa "poros perlawanan" Iran – jaringan milisi regional yang didukung oleh Teheran – "tidak melemah" setelah jatuhnya al Assad pada 8 Desember, sekutu lama Iran.

Al Assad melarikan diri dari Suriah setelah pasukan oposisi yang dipimpin oleh kelompok "Hayat Tahrir al-Sham" (HTS) merebut ibu kota Damaskus setelah serangan kilat.

Israel telah melakukan ratusan serangan udara terhadap fasilitas militer Suriah sejak jatuhnya al Assad, dengan mengatakan bahwa hal itu bertujuan untuk mencegah mereka jatuh ke tangan musuh.

Pasukan Israel juga menduduki posisi strategis di zona penyangga yang dipatroli PBB antara Suriah dan Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel yang direbutnya dalam perang Arab-Israel tahun 1967.

Langkah tersebut digambarkan oleh kepala PBB, Antonio Guterres, sebagai pelanggaran gencatan senjata tahun 1974 antara kedua negara. Iran sejak itu mengutuk perampasan tanah oleh Israel di Suriah.

Sekutu Teheran di kawasan tersebut, termasuk Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon, telah menderita pukulan berat dalam konflik dengan Israel sejak pecahnya perang Gaza pada tahun 2023.

Selama pertemuan hari Senin, Ahmadian menegaskan bahwa Iran "tidak mengubah" doktrin nuklirnya terhadap pengembangan senjata atom, IRNA melaporkan.

Bulan lalu, menteri luar negeri Iran, Abbas Araghchi, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar The Guardian bahwa frustrasi di Teheran atas komitmen yang tidak terpenuhi, seperti pencabutan sanksi, memicu perdebatan mengenai apakah negara itu harus mengubah kebijakan nuklirnya.

Iran bersikeras atas haknya atas energi nuklir untuk tujuan damai dan secara konsisten membantah ambisi apa pun untuk mengembangkan kemampuan senjata.

Kemlu Iran:Suriah Tidak Boleh Jadi Sarang Teroris

Iran menegaskan dukungannya terhadap kedaulatan Suriah pada hari Senin (23/12) dan mengatakan negara itu tidak boleh menjadi "surga bagi terorisme."

"Posisi berprinsip kami terhadap Suriah sangat jelas: menjaga kedaulatan dan integritas Suriah dan agar rakyat Suriah dapat memutuskan masa depannya tanpa campur tangan asing yang merusak," kata juru bicara kementerian luar negeri, Esmaeil Baqaei, seraya menambahkan bahwa negara itu tidak boleh "menjadi surga bagi terorisme."

Sementara itu, delegasi Rusia yang dipimpin oleh wakil perdana menteri Alexei Overchuk dan Vitaly Savelev telah tiba di Teheran untuk kunjungan yang mencakup pertemuan dengan Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, kantor berita negara Rusia, TASS, melaporkan pada hari Senin.

Delegasi dari Arab Saudi juga bertemu dengan pemimpin baru Suriah, Ahmed al-Sharaa, di Istana Rakyat, menurut laporan dari koresponden Al Arabiya.

Al-Sharaa, panglima tertinggi pemerintahan baru Suriah, sebelumnya mengatakan bahwa Arab Saudi dan Suriah menantikan visi bersama untuk Damaskus dalam hal kerja sama dan pembangunan ekonomi. (AFP/Al Arabiya)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home