Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 00:49 WIB | Selasa, 18 Maret 2025

Kepala: Runtuhnya UNRWA Akan Menghancurkan Generasi Anak-anak Palestina

Anak-anak Palestina duduk di atas puing-puing saat mereka menunggu untuk menerima makanan yang dimasak oleh dapur amal, selama bulan suci Ramadan, di Rafah, di Jalur Gaza selatan, hari Kamis, 13 Maret 2025. (Foto: Reuters)

JALUR GAZA, SATUHARAPAN.COM-Kepala UNRWA memperingatkan pada hari Kamis (13/3) bahwa jika badan PBB yang berjuang untuk pengungsi Palestina itu runtuh, maka akan merampas pendidikan dari satu generasi anak-anak, "menabur benih untuk lebih banyak ekstremisme."

Menunjuk pada situasi pendanaan yang mengerikan, Philippe Lazzarini, kepala UNRWA, memperingatkan tentang "risiko nyata dari keruntuhan dan kehancuran badan tersebut."

Jika itu terjadi, katanya kepada AFP, "kita pasti akan mengorbankan satu generasi anak-anak, yang akan kehilangan pendidikan yang layak."

Selama lebih dari tujuh dekade, Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) telah menyediakan bantuan, asistensi, dan layanan penting seperti pendidikan dan perawatan kesehatan bagi para pengungsi Palestina.

Lazzarini menggambarkan organisasi tersebut sebagai "jalur hidup" bagi hampir enam juta pengungsi Palestina yang berada di bawah tanggung jawabnya, di Gaza, Tepi Barat, Lebanon, Yordania, dan Suriah.

Namun, UNRWA telah lama menjadi sasaran kritik keras Israel, yang meningkat secara dramatis setelah serangan mematikan Hamas di Israel pada 7 Oktober 2023 memicu perang yang menghancurkan di Gaza.

Tuduhan Israel awal tahun lalu bahwa beberapa staf UNRWA ikut serta dalam serangan itu mendorong serangkaian negara untuk setidaknya menghentikan sementara dukungan mereka terhadap badan yang sudah kekurangan uang itu.

Dan awal tahun ini, Israel memilih untuk memutuskan hubungan dengan UNRWA, melarangnya beroperasi di tanah Israel.

Meskipun masih dapat beroperasi di Gaza dan Tepi Barat, lembaga itu telah dilarang melakukan kontak dengan pejabat Israel, sehingga sulit untuk mengoordinasikan pengiriman bantuan yang aman di wilayah Palestina.

Israel berpendapat bahwa UNRWA dapat digantikan oleh badan PBB atau LSM lainnya.

Lazzarini mengakui awal pekan ini bahwa jika satu-satunya tujuan adalah "membawa truk ke Gaza" untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh perang, pihak lain dapat turun tangan.

Namun, ia menekankan bahwa peran UNRWA jauh lebih luas. "Kami terutama menyediakan layanan seperti pemerintah," katanya kepada AFP. "Jadi, saya tidak melihat ada LSM atau badan PBB yang tiba-tiba turun tangan untuk menyediakan layanan seperti publik."

Ia memperingatkan bahwa hilangnya layanan pendidikan UNRWA dapat menimbulkan konsekuensi yang sangat mengerikan.

"Jika Anda merampas 100.000 anak perempuan dan laki-laki di Gaza, misalnya, (dari) pendidikan, dan jika mereka tidak memiliki masa depan, dan jika sekolah mereka hanya berupa keputusasaan dan tinggal di reruntuhan, saya akan mengatakan bahwa kita hanya menabur benih untuk lebih banyak ekstremisme," ia memperingatkan. "Saya pikir ini adalah resep untuk bencana." (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home