Kepala Wihara: Kekerasan Rohingya Bukan Ajaran Buddha
SEMARANG, SATUHARAPAN.COM - Kepala Wihara Tanah Putih Semarang Bikkhu Cattamano Thera menilai kekerasan yang dialami warga Rohingya di Myanmar tidak selaras dengan ajaran agama Buddha.
"Agama beda dengan politik. Bicara agama, bicara baik dan buruk," kata Cattamano, di Semarang, Minggu (27/11).
Menurut dia, agama mengembangkan hal-hal yang baik, menjauhkan diri dari kekerasan dan sifat memusnahkan.
Ia menyayangkan tragedi kemanusiaan yang terjadi terhadap warga Muslim Rohingya tersebut.
"Ada mahkluk yang menderita, kita harus turut meringankan beban, jangan sampai kehidupan mereka tertindas," kata Bikkhu anggota Sangha Theravada Indonesia tersebut.
Dia menegaskan agama Buddha mengembangkan cinta kasih dan mengembangkan sikap luhur merupakan sikap yang selaras dengan ajaran Sang Buddha.
Ia menambahkan cinta kasih dimulai dengan menahan diri untuk tidak melakukan hal buruk atau tidak baik. (Ant)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Kepala Pasukan UNIFIL: Posisi PBB di Lebanon Berisiko Didudu...
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Kepala pasukan penjaga perdamaian PBB mengatakan pada hari Jumat (1/11) bahw...