Kerry: AS Tidak akan Nilai Iran dari Kata-katanya
TOKYO, SATHARAPAN.COM - Amerika Serikat (AS) tidak akan menilai Iran dari kata-kata dalam janjinya untuk terbuka mengenai program senjata nuklir, kata Menteri Luar Negeri John Kerry pada Kamis (3/10), setelah Israel mengancam akan mengambil tindakan terhadap Teheran.
“Saya meyakinkan (Perdana Menteri Benjamin) Netanyahu dan warga Israel bahwa hal yang kami lakukan tidak akan didasarkan pada kepercayaan,” kata diplomat tinggi AS kepada wartawan di Tokyo.
“Hal ini akan didasarkan pada serangkaian langkah untuk menjamin kita semua memiliki kepastian tentang apa yang terjadi.”
Kerry yang berada di Tokyo untuk melakukan perundingan mengenai aliansi keamanan AS-Jepang, berbicara setelah Netanyahu mengatakan di KTT PBB bahwa Israel siap untuk bertindak sendiri dalam menghentikan Iran membuat bom nuklir.
“Israel tidak akan memperbolehkan Iran untuk membangun senjata nuklir. Jika Israel terpaksa harus bertindak sendiri, Israel akan bertindak sendiri,” ujarnya setelah beberapa hari adanya usulan dari Presiden Iran Hassan Rouhani, meliputi sejumlah wawancara di televisi AS.
Para negosiator negara-negara Barat akan mengadakan perundingan dengan wakil Iran di Jenewa bulan ini dalam uji pertama terhadap usulan tersebut.
Sanksi internasional terhadap masalah yang menurut negara-negara Barat merupakan program senjata nuklir menghantam ekonomi Iran dengan keras, dan para pemimpinnya menyatakan bahwa mereka ingin mencari bantuan.
Kerry pada Kamis berusaha meyakinkan kembali Israel, dengan mengatakan bahwa tidak ada seorang pun di pemerintahan AS akan terpedaya dengan perubahan sikap Iran setelah presiden barunya berkuasa, sebuah periode yang ditandai dengan kemajuan besar dalam diplomasi dari negara buangan tersebut.
“Kami akan menilai dengan sangat hati-hati terhadap masalah ini. Kami berharap ini akan berhasil karena kami berpikir dunia akan lebih baik, Timur Tengah akan lebih baik, Iran akan lebih baik, Israel akan lebih baik, jika terdapat sebuah jalan untuk mencapai kepastian penghapusan program nuklir untuk tujuan senjata di Iran,” ujar Kerry.
“Tes yang kami hadapi saat ini selama beberapa pekan dan bulan mendatang, bukan periode waktu yang lama, tetapi periode waktu yang singkat, adalah untuk menentukan benar atau tidaknya bahwa itu adalah yang diniati Iran.” (AFP/Antara)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...