Kerusakan Kabel Bawah Laut Ganggu Akses Internet di Seluruh Afrika Timur
SATUHARAPAN.COM-Akses internet di beberapa negara Afrika Timur terganggu pada hari Minggu (12/5) karena rusaknya kabel bawah laut, kata pemantau web global NetBlocks.
Tanzania dan pulau Mayotte di Samudera Hindia Prancis adalah yang paling terkena dampaknya, kata kelompok pengawas internet.
“Insiden ini disebabkan oleh kegagalan yang mempengaruhi sistem kabel bawah laut SEACOM dan EASSy,” katanya di X, sebelumnya Twitter, mengacu pada kabel komunikasi bawah laut yang menghubungkan wilayah tersebut.
Kesalahan terjadi pada kabel antara Mozambik dan Afrika Selatan, menurut Menteri Informasi dan Teknologi Tanzania Nape Nnauye.
Mozambik dan Malawi mengalami dampak yang sedang, sementara Burundi, Somalia, Rwanda, Uganda, Komoro, dan Madagaskar mengalami pemadaman yang tidak terlalu parah, kata NetBlocks.
Negara di Afrika Barat, Sierra Leone, juga terkena dampaknya.
Layanan telah dipulihkan di Kenya, kata NetBlocks tetapi banyak pengguna melaporkan konektivitas yang tidak merata.
Operator telekomunikasi terbesar di Kenya, Safaricom, mengatakan pihaknya telah “mengaktifkan tindakan redundansi” untuk meminimalkan gangguan. “Namun, Anda mungkin mengalami penurunan kecepatan internet,” katanya kepada penggunanya di X.
Sebagian besar lalu lintas internet dunia melewati sejumlah kabel serat optik yang diletakkan di sepanjang dasar laut, dengan salah satu kabel terpanjang, sepanjang 15.000 kilometer (9.300 mil), membentang dari Portugal hingga Afrika Selatan.
Pada tahun 2009, SEACOM meluncurkan kabel serat optik pertama di Afrika yang menghubungkan pantai timur dan selatan, menurut situs webnya.
Beberapa negara Afrika Barat dan Selatan mengalami pemadaman serupa pada pertengahan Maret karena kerusakan pada kabel. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Perayaan Natal di Palestina Masih Dibatasi Tahun Ini
GAZA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal di Palestina tahun ini hanya sebatas ritual keagamaan, mengin...