Kesaksian Steve Jobs Sebelum Meninggal Jadi Rebutan Media
LOS ANGELES, SATUHARAPAN.COM – Berbagai media mendorong pengadilan California untuk melepaskan rekaman video kesaksian CEO Apple Steve Jobs yang dibuat enam bulan sebelum kematiannya. Pengacara Apple melawan.
Tim hukum dari Associated Press, CNN, dan Bloomberg mengajukan mosi untuk mendapatkan deposisi video kesaksian Jobs yang membela Apple dalam gugatan undang-undang antitrust—persaingan tak sehat—yang menuduh perusahaan itu menghapus musik unduhan dari layanan saingan iPod, The Verge melaporkan Selasa (9/12).
Dalam video yang ditampilkan di pengadilan tersebut—tampak kusut dan pucat, Jobs dalam rekaman kesaksiannya di persidangan itu berbicara pelan. Rekaman itu dibuat sekitar enam bulan sebelum dia meninggal pada Oktober 2011.
“Kami (saat itu) sangat ketakutan hacker akan masuk ke sistem keamanan Apple,” ungkap Jobs dalam salah satu bagian kesaksiannya, Huffington Post memberitakan.
Dalam sidang permintaan media, “Kami tidak meminta apa pun selain yang sudah didengar juri,” kata Tom Burke, partner di firma hukum David Wright Tremaine yang mewakili perusahaan media. “Steve Jobs adalah saksi sidang yang khas, dan itulah yang membuat situasi ini unik.” Video tersebut diputar pada persidangan sekitar seminggu lalu.
Pengacara Apple menolak permintaan tersebut dengan alasan bahwa video Jobs tidak diakui sebagai bukti. Ini berarti video ini tidak harus dibagi dengan pers. Salah satu pengacara Apple, Jonathan Sherman, partner di Boies, Schiller, dan Flexner, mengatakan video tidak memberikan nilai riil selain untuk memuaskan rasa ingin tahu media.
“Nilai melihat dia lagi, dalam turtleneck hitam—kali ini dalam kondisi sangat sakit—kecil,” kata Sherman. “Yang mereka inginkan adalah melihat orang mati, dan mereka ingin menunjukkan dia ke seluruh dunia, karena itu adalah catatan pengadilan.”
Hakim Pengadilan Distrik AS Yvonne Gonzalez Rogers, yang akan membuat keputusan akhir mengenai video, telah menyatakan kekhawatiran bahwa rilis publik video tersebut “bertentangan dengan aturan yang mengatakan saya tidak boleh membiarkan rekaman proses ini tersebar.”
Rogers mengatakan dia akan membutuhkan waktu tambahan untuk membuat keputusannya. Dia akan menerima argumen tambahan dari perusahaan media jika diajukan pada akhir minggu. (time.com)
Baca juga:
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...