Kesedihan Korban Penembakan: Sebentar Lagi Ulang Tahun
MINNESOTA, SATUHARAPAN.COM – Valerie Castile, ibu dari korban penembakan kepolisian Amerika Serikat (AS), Philando Castile, mengungkapkan kesedihan yang teramat mendalam karena anaknya itu tidak lama lagi akan berulang tahun.
Seperti dia kemukakan di Christian Post, pada hari Sabtu (9/7), Philando Castile, adalah sosok yang tenang dalam bekerja, namun juga fokus. Philando adalah sosok yang bertanggung jawab terhadap tunangannya, Diamond Reynolds, yang sudah mempunyai anak berusia empat tahun.
Anaknya yang berusia 32 tahun itu bekerja sebagai supervisor kantin di Sekolah Montessori Hill, St Paul, Minnesota. “Dia akan berulang tahun ke-33 pada hari Jumat (15/7),” Valerie Castile menambahkan.
Ia menambahkan di Amerika Serikat (AS) saat ini peristiwa yang menimpa Philando dapat terjadi kapan saja, kepada siapa saja, karena dalam pandangan Valerie Castile, di AS masih sering terjadi banyak salah persepsi tentang kelompok Afrika-Amerika di Amerika Serikat (AS) saat ini.
“Sekarang bisa saja kita mendengar banyak orang kulit hitam ditembak mati oleh orang-orang yang seharusnya melindungi kami, ya, beginilah Amerika,” kata dia.
Ia menuturkan beberapa jam sebelum meninggal dunia, Valerie Castile masih bertemu anaknya dan tunangannya, serta anak mereka. Philando, di matanya, adalah sosok bertanggung jawab dan akan selalu menjaga keamanan tunangannya.
Keterangan dari Valerie Castile berbeda dengan pihak Kepolisian St Paul, Minnesota, yang mengeluarkan siaran pers – dan dikutip kembali oleh Christian Post – tentang kronologis meninggalnya Philando Castile. Peristiwa itu bermula saat beberapa petugas kepolisian menyuruh kendaraan yang dikemudikan Philando Castile ke pinggir, sebelum akhirnya melakukan pembelaan diri terhadap Philando Castile dengan melancarkan tembakan yang membuat Philando Castile meninggal dunia.
Dalam kesempatan terpisah, Diamond Reynolds membantah keterangan kepolisian tersebut dengan mengatakan tembakan yang dilancarkan pihak kepolisian malah membuat anak Reynolds yang berusia empat tahun merasa trauma.
Reynolds yang duduk di bangku depan mengungkapkan saat petugas kepolisian menanyakan tentang surat-surat penting berkaitan dengan kendaraan dan surat izin mengemudi, salah satu petugas kepolisian ada yang meminta surat-surat namun petugas polisi lain melancarkan tembakan sebanyak tiga kali ke arah Philando Castile.
Dalam rangkaian penembakan di Amerika Serikat, selain Philando Castile, sosok lain yang juga menjadi korban adalah Alton Sterling, yang meninggal dunia karena tertembak hari Selasa (5/7).
Aksi yang menyebabkan Philando Castile dan Sterling meninggal dunia memicu penembakan yang dilakukan di Dallas oleh Micah Johnson. (christianpost.com)
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...