Kesehatan Memburuk, Kaisar Jepang Mengaku Sulit Jalani Tugas

Warga berjalan di bawah sebuah layar besar saat Kaisar Jepang, Akihito, menyampaikan pidato yang ditayangkan televisi di Tokyo, 8 Agustus 2016. AFP PHOTO/Toru Yamanaka

Seorang wanita membagikan edisi ekstra sebuah surat kabar kepada pejalan kaki di Tokyo 8 Agustus 2016 yang memuat pidato Kaisar Jepang Akihito. Kaisar Akihito pada 8 Agustus mengatakan dia khawatir akan kesehatannya yang menurun dan menyebabkan dia kesulitan menjalani tugasnya, dalam sebuah pidato yang mengisyarakan kemungkinan pengunduran dirinya. AFP PHOTO/Toru Yamanaka

Kaisar Jepang Akihoto menyampaikan pidato pembukaannya dalam sidang parlemen Jepang di Tokyo pada 26 Januari 2015. AFP PHOTO/Kazuhiro Nogi

TOKYO, SATUHARAPAN.COM - Kaisar Jepang Akihito mengkhawatirkan kondisi kesehatannya yang kian memburuk akan menyulitkan dirinya menjalani tugas kenegaraan. Hal itu ia ungkapkan dalam pidato yang mengindikasikan sang kaisar kemungkinan akan turun takhta pada hari Senin (8/8).

“Saya khawatir situasi mungkin akan kian sulit bagi saya dalam menjalankan tugas sebagai simbol negara dengan kondisi kesehatan saya saat ini,” ujarnya dalam pidato kenegaraan.

“Ada kalanya saya merasa mengalami banyak hambatan seperti kondisi fisik saya,” ujar Kaisar Akihito (82).

Akihito berbicara secara tersirat, namun pemerintah Jepang kemungkinan menafsirkan pernyataan tersebut sebagai keinginan sang kaisar untuk turun takhta.

Pemerintah kemudian akan membuat mekanisme hukum yang diperlukan. Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan pemerintah Jepang akan menanggapi serius pernyataan Akihito.

“Mengingat tugas kaisar serta usia dan beban (pekerjaan) beliau, kami harus memikirkan upaya yang kami dapat lakukan.

Editor : Eben E. Siadari