Kesenian Reog Digelar Menuju Pengakuan Warisan Dunia UNESCO
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Komunitas Reog Ponorogo (KRP) meminta United Nations Education Scientific Culture Organization (UNESCO) mengakui kesenian Reog sebagai warisan budaya dunia. Pernyataan sikap tersebut ditandai dengan menggelar kesenian Reog di kegiatan Car Free Day (CFD) di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, hari Minggu (13/3).
Pagelaran kesenian Reog digelar dalam rangka mensosialisasikan kesenian tersebut kepada masyarakat yang rencananya akan diadakan setiap hari Minggu pagi pada saat kegiatan CFD untuk menuju pengakuan UNESCO sebagai warisan dunia. Ratusan pengunjung CFD dengan antusias menyaksikan pertunjukan kesenian Reog Ponorogo yang terdiri dari lima pemain Reog dan sejumlah penari dengan berbagai atraksi.
Kesenian Reog merupakan salah satu seni budaya yang berasal dari Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur yang menjadi hasil budi daya manusia dalam memberi pengaruh terhadap kehidupan dimana eksistensinya mengandung nilai historis, filosofis, religius, dan edukatif.
Reog telah mendapatkan hak cipta dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Nomor 026377 pada tanggal 7 Februari 2004 yang telah telah mendapatkan pengakuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai warisan budaya Indonesia.
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...