Kesenjangan Ekonomi Lebih Penting Diurus daripada SARA
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mengatakan isu yang lebih penting disikapi warga DKI Jakarta menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan dihelat 2017 yakni mengenai kesenjangan ekonomi, bukannya Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA).
“Saya ingin kemukakan sekarang kalau masih ada calon yang rasis, sebenarnya tidak ada yang rasis. Masalah SARA ini sudah tidak relevan menurut saya,” kata dia saat menjadi pemateri di diskusi bertema “DKI Jakarta Menuju Pemilihan Gubernur Yang Bermartabat. Emang Ada Calon Yang Main Rasis?", hari Jumat (16/9), di Grha Oikumene, Gedung Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Jakarta.
Dia menceritakan kembali beberapa waktu lalu saat dia dan beberapa rekannya menemui Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota, Jakarta. Menurut dia banyak orang mengira Sandiaga Uno dan Ahok membicarakan perbedaan yang berkaitan dengan SARA. “Kami membicarakan tentang pemberdayan pasar tradisional di Jakarta,” kata dia.
Berdasarkan survei yang dilakukan tim suksesnya sebanyak 58,9 persen pembangunan di Jakarta sudah di arah yang tepat, namun kata dia, warga Jakarta masih menginginkan perubahan.
“Ternyata saat saya blusukan ada permasalahan seperti harga kebutuhan pokok dan pengendalian lapangan kerja, jadi bukan masalah SARA," kata dia.
Dari hasil blusukan itu, Sandiaga menilai warga masih butuh angkutan umum yang baik hingga lapangan pekerjaan. 'Blusukan' disebutnya sebagai hal yang dirindukan warga DKI.
"Saya melihat bahwa 81,4 persen masyarakat suka gubernur yang blusukan, masyarakat DKI masih merindukan blusukan yang dulu dilakukan Jokowi (Gubernur DKI Jakarta sebelumnya),” kata Sandiaga.
Dalam kesempatan yang sama Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi DKI Jakarta, Sarman Simanjorang memberi kesaksian tentang Sandiaga Uno.
“Pak Sandi ini tidak ada hubungannya dengan rasisme, saya sudah kenal beliau sejak masih sama-sama di HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia),” kata Sarman Simanjorang.
Sarman memberi kesaksian bahwa saat dia diajak Sandiaga Uno bertemu Basuki Tjahaja Purnama, pembicaraan yang dilakukan tidak ada hubungannya dengan perbedaan SARA. “Dalam hemat saya kepala daerah yang baik adalah sosok yang harus bisa menjalankan visi dan misi,” kata dia.
Sarman menambahkan jika ada calon pemimpin kepala daerah yang mengedepankan SARA, maka tidak akan meraih kemenangan. “Pak Sandi fokus kepada tenaga kerja, harga sembako di Jakarta stabil, dan tingkat pengangguran di Jakarta rendah,” kata dia.
Editor : Eben E. Siadari
Ajax Akan Gunakan Lagi Logo Tahun 1928
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Klub sepak bola Liga Belanda, Ajax Amsterdam, kembali menggunakan logo la...